Salin Artikel

Pengemudi Taksi Online Sebut Perluasan Ganjil Genap Hambat Jalan Mencari Rezeki

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Perluasan ganjil genap (gage) di sebagian wilayah Jakarta telah mengundang keluh kesah pengemudi taksi online. Salah satunya prihal kesulitan 'bergerak' atau mengambil order penumpang.

Seorang pengemudi taksi online yang bernama Achmad Fadlan (26) mengaku, perluasan ganjil genap bisa menjadi masalah besar.

Pria yang tinggal di kawasan Cinangka, Sawangan, Depok selama ini tidak pernah memilih order yang masuk lantaran harus mempertimbangkan lokasi pengantaran.

"Ini jadi masalah sekali bagi saya. Soalnya jadi membatasi kami untuk mencari rezeki, yang biasanya ke mana aja order kami ambil, ini jadi banyak pilih order," katanya Fadlan saat ditemui usai menurunkan penumpang di Jalan Kesehatan, Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (14/8/2019).

Sejauh ini, Fadlan yang memiliki rumah di pinggiran kota, kerap mendapat orderan dari para pekerja. Biasanya, order yang ia layani selalu melewati jalur-jalur yang saat ini ditetapkan sebagai kawasan ganjil genap.

"Ya rata-rata orang itu kalau pagi kan pada berangkat kerja. Ada aja orang yang malas naik ojol (ojek online) ya naik taksi online. Nah itu lewatnya Fatmawati atau ke Sudiman. Tapi sekarang ada gage kami mikir-mikir," ujarnya.

Fadlan mengaku, setelah peraturan tersebut dilakukan uji coba, para pengemudi mensiasatinya dengan cara menyesuaikan nomor kendaraan bermotor.

"Kalau saya kan ganjil nih. Kemarin narik bebas dah ke mana aja. Kalau sekarang paling saya pilih-pilih, lihat, antar penumpangnya ke mana. Kalau pun kena ganjil genap, saya lewat jalan tembus (alternatif). Gimana caranya aja bisa sampai meski lebih jauh dan menguras bensin," tutupnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mensosialisasikan perluasan ganjil genap di beberapa wilayah Jakarta sejak awal Agustus hingga September 2019.

Ini dilakukan untuk menekan pencemaran udara dan mengurangi kemacetan di Ibu Kota.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/14/11273721/pengemudi-taksi-online-sebut-perluasan-ganjil-genap-hambat-jalan-mencari

Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke