Salin Artikel

Soal Perluasan Ganjl Genap, Pengemudi Taksi Online Khawatir Penghasilan Berkurang Drastis

JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba perluasan sistem ganjil genap sudah diterapkan sejak Senin (12/8/2019). Uji coba itu akan diterapkan hingga 6 September 2019.

Kemudian, pada 9 September 2019, perluasan sistem ganjil genap resmi pemberlakuan.

Di satu sisi, kebijakan perluasan ruas sistem ganjil genap itu dikeluhkan pengemudi taksi online yang kerap menerima penumpang di wilayah DKI Jakarta.

Prabowo, salah seorang pengemudi taksi online asal Bekasi yang sering menerima penumpang di Jakarta mengaku khawatir dengan adanya perluasan ganjil genap. Sebab, lanjut dia, pendapatannya bisa saja berkurang drastis.

"Pastinya mengurangi pendapatan lah, kita jadi enggak bisa ambil orderan di jalan yang lagi berlaku ganjil genap kan. Apalagi ruas baru ganjil genap itu lumbung orderan semua orang kantoran segala macam," kata Prabowo di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019).

Selain itu, menurut dia, perluasan ganjil genap itu akan membuat waktu tempuh taksi online mengantar penumpang lebih lama karena harus menghindari ganjil genap.

"Sangat mempersulit driver buat dapat orderan karena yang pertama kita harus menolak beberapa orderan jika orderan tersebut mengarah ke jalan ganjil genap. Dan kita harus mencari rute lain untuk mencapai satu tujuan hanya utk menghindari ganjil genap," ujar Prabowo.

Hal senada jug dikatakan Hafidz, pengemudi taksi online lainnya. Dia berharap taksi online bisa dibebaskan dari sistem ganjil genap.

Mengenai saran Organisasi Angkutan Darat (Organda) bahwa taksi online menggunakam plat kuning. Hafidz mengatakan, dirinya keberatan dengan usulam tersebut, sebab mobil taksi online itu milik pribadi.

"Sangat setuju (taksi online dibebaskan dari ganjil genap) saya berharap akan hal itu. Untuk plat kuning ini sih jujur agak berat, karena kan kita pakai mobil pribadi jadi kalau harus diubah ke plat kuning itu saya yakin sih pasti keberatan kebanyakan driver (taksi) online," ujar Hafidz.

Diketahui, uji coba perluasan sistem ganjil genap dilakukan di 16 ruas jalan tambahan yang sebelumnya tidak dikenakan kebijakan sistem ganjil genap.

Uji coba diberlakukan pada Senin-Jumat, mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan pukul 16.00-21.00 WIB.

Uji coba ini tidak berlaku pada Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.

Setelah uji coba, perluasan ganjil genap ini akan diberlakukan mulai 9 September 2019. Polisi akan menilang para pengendara mobil yang melanggar perluasan sistem ganjil genap sejak kebijakan mulai diberlakukan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/14/12102821/soal-perluasan-ganjl-genap-pengemudi-taksi-online-khawatir-penghasilan

Terkini Lainnya

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke