JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah membuang bayinya di Jalan Y Teluk Gong, Pejagalan, Jakarta Utara, NR yang merupakan ibu kandung bayi tersebut menjadi gelandangan.
Kanit Reskrim Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar mengatakan kurang lebih 17 hari NR hidup luntang-lantung di jalanan.
"Jadi saya tanya tadi dia menggelandang, dia enggak tahu mau ke mana terakhir itu di Tanah Abang," ucap Mustakim di Mapolsek Metro Penjaringan, Kamis (15/8/2019).
Mustakim mengatakan belasan hari menjadi gelandangan, seorang warga yang peduli kemudian membantunya pulang ke rumah pada Rabu (14/8/2019) malam.
Hal itu juga dibenarkan oleh sang suami bernama Darsiwan (46).
"Dia ada yang nganter, dia lagi di jalan, dia enggak ngerti tiba-tiba ada yang nganterin begitu," ujar Darsiwan.
Saat pulang, NR datang dengan kondisi sangat kotor. Ia juga tiba-tiba meminta ingin menggendong anak laki-laki yang sempat dibuangnya tersebut.
Akan tetapi, Darsiwan tidak mengizinkan. Ia memerintahkan sang istri untuk membersihkan diri sebelum menyentuh anaknya tersebut.
Pada Kamis pagi, dia pun mengantar istrinya ke Mapolsek Metro Penjaringan untuk menjalani pemeriksaan. Namun polisi belum menetapkan NR sebagai tersangka karena pemeriksaan masih berlanjut.
NR juga tidak ditahan polisi karena suaminya sangat kooperatif.
Adapun NR membuang bayinya, RK (7 bulan) di Jalan Y Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara Senin (29/7/2019) lalu.
Ia tega membuang anaknya sendiri karena frustasi anaknya selalu menangis saat akan buang air kecil.
Setelah peristiwa tersebut Polres Metro Jakarta Utara kemudian memfasilitasi RK untuk operasi sunat agar buang airnya lancar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/15/18565551/setelah-buang-bayinya-di-pejagalan-sang-ibu-menggelandang-17-hari