Kondisi bau pesing tersebut membuat pejalan kaki merasa tak nyaman saat berjalan di trotoar.
“Bau pesingnya kuat. Jadi enggak nyaman berjalan kaki,” ujar Selo kepada Kompas.com saat ditemui di dekat Stasiun MRT Lebak Bulus, Jumat (16/8) pagi.
Selo setiap hari mengaku menggunakan transportasi MRT. Ia mengatakan bau pesing di sekitar trotoar sudah terasa sejak 2-3 bulan sebelumnya.
“Saya rasa yang kencing bukan masyarakat pengguna MRT ya. Kalau malam kan ada pedagang, sopir angkot, timer, bahkan juga petugas Transjakarta,” tambahnya.
Pantauan Kompas.com, bau pesing memang terasa menyengat hidung. Beberapa orang terlihat menutup hidung saat melewati trotoar menuju Stasiun MRT Lebak Bulus.
Di beberapa dinding sudah terpasang tiga spanduk larangan buang air kecil di sepanjang jalan trotoar menuju Stasiun MRT Lebak Bulus.
Di spanduk juga, terlihat simbol arahan untuk menuju toilet di area Park n Ride.
“Perlu ada toilet umum. Yang di Park n Ride kurang bersih dan nyaman. Kalau spanduk itu sifatnya bisa dianggap himbauan. Masyarakat sekitar tetap bisa curi-curi kesempatan kencing sembarangan,” ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/16/15120801/meski-ada-larangan-pipis-trotoar-stasiun-mrt-lebak-bulus-masih-bau-pesing