Salin Artikel

Pengusaha Bengkel Khawatir Rugi jika Beli Alat Uji Emisi

Namun, belum semua bengkel mengetahui aplikasi tersebut, bahkan memiliki perlengkapan alat uji emisi.

Salah satunya, Raymond Sugiato, pemilik bengkel PD Jaya di kawasan Cikini. Ia mengaku belum mengetahui hal itu.

“Saya belum tahu, belum ada pemberitahuannya ke sini. Saya malah tahunya dari berita-berita aja,” kata Raymond saat ditemui, Jumat (16/8/2019).

Raymond mengaku setuju peraturan tersebut. Namun, ia menilai, alat uji emisi bisa merugikan pemilik bengkel jika penerapan aturan tidak tegas.

Ia khawatir para pemilik kendaraan nantinya tak mengikuti uji emisi.

“Sebenernya alat-alatnya bisa aja kita beli. Cuma kan begini, kalau alat uji emisi itu ada, tapi tidak ada yang mau gunakan, ya kita rugi juga,” kata Raymond.

“Kalau uji emisi untuk dapatkan STNK saja yang pasti cuma setahun sekali dong pengendara gunain alatnya. Sementara alat udah dibeli, jadinya kan sayang juga,” tambah dia.

Ita, pengelola bengkel mobil lainnya di kawasan Cikini mengaku, belum mengetahui terkait adanya apliksi e-Uji Emisi itu.

Ia merasa, berat untuk membeli alat uji emisi yang dinilainya mahal.

“Kalau pun memang diharuskan, ya harusnya pemerintah lah yang ngadain alatnya. Sekarang bengkel kami aja lagi sepi disuruh beli alat uji emisi,” katanya.

Sementar Doddy, salah satu montir bengkel di kawasan Cikini, mengaku tak pernah melihat alat uji emisi.

Ia menyarankan pemerintah untuk melatih montir di Jakarta untuk menggunakan alat uji emisi itu.

“Ya kalau bisa pemerintah adain pembinaan bagi para montir bagaimana gunain alat uji emisi. Harusnya begitu ya,” tuturnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan aplikasi e-Uji Emisi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap aplikasi ini bisa mempermudah masyarakat menguji emisi kendaraan ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/16/15442801/pengusaha-bengkel-khawatir-rugi-jika-beli-alat-uji-emisi

Terkini Lainnya

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke