Salin Artikel

Panti Werdha Wisma Mulia, Rumah dengan Kebebasan bagi Lansia

Di halaman depannya, terpasang spanduk besar bertuliskan identitas bangunan tersebut, Panti Werdha Wisma Mulia.

Sejak didirikan 58 tahun yang lalu, panti ini telah melayani banyak orang lanjut usia (lansia) melalui berbagai pelayanan sosial.

Setiap lansia yang tinggal di tempat ini difasilitasi sesuai dengan kebutuhan dasar mereka.

Setiap kamar di Panti Werdha Wisma Mulia dilengkapi dengan tempat tidur, lemari pakaian, dan kamar mandi. Tiang-tiang besi juga dipasang di sepanjang koridor untuk memudahkan para lansia yang membutuhkan penopang saat berjalan.

Selain terdiri atas kamar-kamar, bangunan panti juga dilengkapi dengan aula, ruang makan, dan taman kecil di depan koridor lantai satu. Taman tersebut menjadi salah satu tempat bagi para lansia untuk mengobrol dengan tamu-tamu yang datang berkunjung.

Agar tubuh dan pikiran para lansia terus dipacu untuk bergerak, pihak panti sesekali mengadakan kegiatan keterampilan. Pelatih dari luar secara khusus dipanggil untuk mengajarkan kegiatan-kegiatan tersebut kepada para lansia.

"Ada pelatih yang mengajarkan merajut, menggambar, ada juga mewarnai. Sekadar untuk rekreasi aja, bisa untuk mengeluarkan ungkapan dari hatinya," ujar Ketua Yayasan Cholida Sjahrir.

Pelatihan keterampilan sekaligus dijadikan sarana bagi para lansia untuk meningkatkan motivasi diri. Beberapa dari mereka benar-benar menerapkan apa yang telah diajarkan setelah mengikuti pelatihan.

"Setelah diberikan kursus keterampilan, memang ada yang menyukai lalu jadi hobi dan menghasilkan uang," tambah Cholida.

Lansia di Panti Werdha Wisma Mulia dibebaskan untuk melakukan kegiatan apa pun yang mereka inginkan. Termasuk berpergian ke luar dari panti.

"Yang masih memang bisa jalan sendiri itu enggak apa-apa, kita lepas tapi harus pamit. Karena mereka juga memang masih punya teman-teman di luar," ujar Cholida.

Ia menambahkan, kebebasan yang diberikan pada para lansia diberikan dengan harapan mereka akan memperoleh kenyamanan menjadi penghuni Panti Werdha Wisma Mulia.

"Kita enggak mengekang apa yang menjadi keinginan mereka. Biarkan mereka tumbuh seperti bagaimana mereka tinggal di rumah sendiri."

Ketika pertama kali mendaftar, lansia yang ingin bergabung di panti ini harus berusia di atas 60 tahun, memiliki KTP, sehat secara jasmani dan rohani, serta mandiri dalam mengurus diri. Pihak panti tidak menyediakan perawat medis khusus untuk mengurus lansia yang sakit.

Akan tetapi, pengecualian diberikan kepada lansia yang telah menetap cukup lama di panti lalu seiring bertambahnya usia mengalami penyakit.

"Kami tidak menerima opa oma yang sudah geletak. Kalau sudah tinggal di sini 3-5 tahun terus sakit yang geletak, enggak apa-apa. Tapi pada saat datang harus sehat dan mandiri," tutur Cholida.

Selain itu, ia menambahkan, setiap lansia yang datang harus memiliki penanggung jawab.

Penanggung jawab ini yang nantinya akan menjadi orang pertama untuk dihubungi ketika ada peristiwa tertentu yang terjadi pada para lansia.

"Jadi oma dan opa masuk ke sini harus ada yang bertanggung jawab, keluarga, anak, teman, atau siapa pun. Untuk memudahkan menghubungi kalau ada apa-apa."

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/27/18451661/panti-werdha-wisma-mulia-rumah-dengan-kebebasan-bagi-lansia

Terkini Lainnya

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke