Salin Artikel

Sudin SDA Jakarta Utara Gunakan Ban Bekas untuk Normalisasi Kali Karang Bolong

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) berinovasi dengan menggunakan ban bekas sebagai turap dalam program naturalisasi Kali Karang Bolong, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara Adrian Mara Maulana mengatakan, inovasi ini mereka lakukan di sepanjang 400 meter bantaran Kali Karang Bolong.

Sebanyak 2.400 ban bekas truk sampah ditumpuk hingga lima tingkat di bibir kali sebagai tanggul pengendali banjir.

"Selama ini ban bekas itu selalu dibuang atau hanya menjadi limbah. Nah daripada tidak bermanfaat, maka kami manfaatkan itu semua," kata Adrian dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/9/2019).

Selain menjadi tanggul, ban bekas ini bisa digunakan sebagai pot untuk melakukan penghijauan.

Rencananya, Sudin SDA akan menanam berbagai jenis tumbuhan di sana.

Di bagian dinding turap juga akan ditanami tanaman likuanyu sehingga di sekitar bantaran kali setidaknya bisa sedikit mengurangi polusi yang ada di Jakarta.

"Jadi konsep inovasi itu kami menghadirkan vertikal garden di sepanjang kali itu. Insya Allah targetnya rampung Oktober mendatang," ucapnya.

Secara teknis, ia menjelaskan fondasi dari turap tetap berfondasi cerucuk dolken dan kaso dengan ketinggian 3,5 meter sehingga turap tetap berfungsi natural yang mampu menyerap air kali.

Rencananya penggunaan ban hanya digunakan di sisi kiri kali. Sementara di sisi kanan, Sudin SDA akan menerapkan penggunaan trotoar dan penghijauan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/03/19285221/sudin-sda-jakarta-utara-gunakan-ban-bekas-untuk-normalisasi-kali-karang

Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke