BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta kendaraan-kendaraan dari daerah penyangga (Bodetabek) untuk tidak ikut menyumbang polusi udara di Jakarta.
Bima mengatakan, sejauh ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kualitas udara tetap baik.
Ia menyebut salah satu langkah pemerintah daerah, yakni dengan rutin melaksanakan uji emisi kendaraan bermotor.
"Kami rutin melaksanakan uji emisi kendaraan. Terus masalahnya di mana maksudnya?. Intinya, kami sambut baik soal itu dan kami sudah lakukan itu," kata Bima, saat ditemui di Kantor Balai Kota Bogor, Kamis (5/9/2019).
Bima menambahkan, isu mengenai polusi udara sudah lama menjadi fokus perhatian Pemkot Bogor.
Keseriusan tersebut, sambung Bima, ditunjukkannya dengan menggandeng Clean Air Asia, sebuah organisasi non-pemerintah yang fokus terhadap polusi udara.
"Kami juga ada kerja sama dengan Clean Air Asia yang mengukur tingkat polusi di Kota Bogor. Hasilnya, Kota Bogor mendapat predikat nomor tiga terbaik di Jawa Barat," sebut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Lanjut dia, Pemkot Bogor juga memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sehingga ramah lingkungan. Termasuk, kata Bima, mendorong penggunaan minyak jelantah untuk bus Transpakuan.
Selain itu, pemerintah daerah juga telah membuat kebijakan tentang hari tanpa kendaraan.
"Kami juga banyak taman dan punya Kebun Raya Bogor termasuk lampu LED ramah lingkungan," ungkapnya.
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan menegaskan daerah-daerah tetangga harus dilibatkan dalam upaya meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
Pelibatan wilayah tetangga, menurut Anies penting karena sebagian kendaraan yang menjadi penyumbang polusi di Jakarta juga berasal dari wilayah-wilayah tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/05/19264551/wali-kota-bogor-tanggapi-anies-soal-pelibatan-wilayah-tetangga-atasi