Salin Artikel

BBWSCC: Desain Normalisasi Kali Bekasi Sudah Siap, tapi...

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah mengklaim pihaknya sudah siap dengan desain normalisasi Kali Bekasi. Namun, eksekusinya masih terganjal faktor pembebasan lahan di bantaran Kali Bekasi.

"Desain sudah siap, kami pakai (desain) yang lama juga sudah siap, hanya tergantung tanahnya di mana, space tanahnya apakah bisa lebar atau tidak. (Pengadaan) lahannya siapa yang mau tanggung jawab. Maka kami mohon ke pak wali kota," ungkap Bambang di sela peninjuan perbaikan tanggul Kali Bekasi di Kompleks Kemang Pratama, Rawalumbu, Rabu (18/9/2019).

"Pasti nanti akan ke lahan, karena perlu bebaskan sekian lahan seperti (Sungai) Ciliwung," tambah dia.

Bambang berujar, idealnya Kali Bekasi memiliki lebar 40-60 meter. Saat ini, lebar Kali Bekasi rata-rata hanya 40 meter, sehingga membutuhkan pelebaran sekitar 10 meter.

Artinya, BBWSCC perlu membuat garis bantaran yang baru dan itu akan menggusur banyak pemukiman warga di bantaran Kali Bekasi.

Namun, penggusuran itu akan sulit dilakukan karena puluhan tahun pemerintah membiarkan warga membangun rumah semipermanen maupun permanen di bantaran Kali Bekasi tanpa dievaluasi.

"Seperti di Ciliwung, evaluasinya 50 tahun sekali. Pembebasan lahannya besar," kata Bambang.

"Nanti normalisasi sepanjang Kali Bekasi. Mungkin kalau yang lebarnya sudah cukup ya tidak perlu lagi," imbuhnya.

Bambang menyatakan, normalisasi ini sekadar memperlebar kapasitas Kali Bekasi tanpa membangun turap di dinding sungai, agar Kali Bekasi sanggup menampung debit banjir.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/19/09262971/bbwscc-desain-normalisasi-kali-bekasi-sudah-siap-tapi

Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke