"Rata-rata yang tinggal di perumahan PIK adalah etnis Tionghoa yang sering membuat sesajen berupa buah-buahan di luar rumah mereka. Hal itu juga membuat monyet ekor panjang tertarik untuk mengambil buah-buahan sesajen tersebut," kata Ida saat dikonfirmasi, Kamis (19/9/2019).
Keberadaan buah-buahan itu membuat kawanan ekor panjang kadang-kadang memanjat rumah warga, terutama yang berbatasan dengan suaka margasatwa tersebut.
Menurut Ida, warga sekitar tidak menganggap kawanan monyet di sana sebagai sebuah gangguan atau ancaman. Karena itu jarang terjadi penangkapan monyet yang memasuki kawasan perumahan.
"Kalaupun ada yang diamankan itu adalah monyet pengganggu yang membahayakan penduduk," kata Ida.
Monye-monyet di kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke sering berkeliaran ke kawasan perumahan Mediterania Boulevard PIK. Kadang-kadang monyet-monyet tersebut mengorek dan membongkar sampah untuk mencari makanan.
Ida menyampaikan, banyaknya kawanan monyet ekor panjang keluar dari habitatnya karena telah terjadi perubahan perilaku. Perubahan perilaku disebabkan seringnya warga memberi makan monyet di luar kawasan suaka margasatwa itu.
Sejumlah papan pengumuman padahal dipasang di kawasan itu. Penguman itu mengimbau warga yang melintas untuk tidak memberi makanan kepada monyet-monyet tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/19/17342841/bksda-monyet-di-suaka-margasatwa-muara-angke-masuk-permukiman-untuk-ambil