Ag mengaku tak tahu bahwa anaknya selama ini menyimpan berbagai jenis bahan yang digunakan untuk merakit bom.
Ia baru mengetahui hal tersebut ketika Densus 88 menggeledah rumahnya.
"Justru saya baru lihat ini. Selama ini saya tinggal serumah," kata AG kepada wartawan, Senin (23/9/2019).
"Kalau saya tahu itu barang (bahan peledak), sudah saya buang itu semua," sambung dia sambil meninggikan suara.
AG menjelaskan, putra kesembilannya itu tinggal di lantai dua. Selama ini anaknya yang bernama MA (20) tersebut merupakan pribadi yang pendiam.
Anaknya itu sering menghabiskan waktu di lantai dua rumah mereka, entah apa yang ia lakukan.
Meski Abdul bisa saja masuk ke kamar MA, tetapi hal itu tak pernah ia lakukan.
"Saya enggak pernah korek-korek kamarnya dia," ucap AG.
Adapun ma diamankan Tim Densus 88 sebagai terduga teroris. Dari kediaman MA, Polisi menebukan berbagai barang bukti untuk merakit alat peledak.
Polisi juga menemukan sebuah peledak aktif berjenis treeasseton threeperoksida (TATP) seberat 500 gram dari rumahnya.
Selain itu polisi menemukan sepucuk surat pamitan dari kediaman MA. Dalam surat itu MA menuliskan bahwa ia akan meledakkan bom di kantor polisi.
Dari barang bukti yang ditemukan beserta surat itu, Polisi menduga bahwa MA yang tergabung dengan jaringan teroris JAD akan segera melakukan aksinya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/23/16372441/ayah-terduga-teroris-di-cilincing-tak-tahu-anaknya-simpan-bom-aktif