"Rencana pemberian penganugerahan sebagai putra reformasi tersebut masih dalam proses dan merupakan permohonan yang diusulkan oleh sebagian alumni Universitas Trisakti yang tergabung di dalam kegiatan 'Deklarasi Alumni Trisakti untuk Jokowi' pada tanggal 9 Februari 2019," kata Ali melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (24/9/2019).
Ali menuturkan, pimpinan Universitas Trisakti belum membuat keputusan apa pun soal rencana itu.
Pimpinan Universitas Trisakti masih menunggu pertimbangan dari berbagai pihak.
"Kami selaku pimpinan Universitas Trisakti masih dalam proses untuk menyampaikan rencana aspirasi tersebut yang akan disampaikan kepada pemerintah melalui Menteri Sekretaris Kabinet RI dengan tembusan kepada Menteri Sekretaris Negara sambil menunggu pertimbangan dari berbagai pihak terkait," ujar Ali.
Sebelumnya, surat pemberian penganugerahaan dengan nomor surat 339/AK.15/USAKTI/R/IX/2019 beredar di media sosial.
Dalam surat itu, Universitas Trisakti disebut memberikan penganugerahan Putra Reformasi kepada Jokowi.
Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Dinno Ardiansyah menolak wacana pemberian penghargaan kepada Jokowi sebagai 'Putra Reformasi'.
Penolakan itu dibacakan langsung oleh Dinno di Tugu Reformasi Universitas Trisakti, Tomang, Jakarta Barat, Senin (23/9/2019).
"Belum ada pernyataan resmi dari universitas, tapi kami masih lakukan komunikasi, kalau dari mahasiswa menolak," ucap Dinno.
Dinno menyampaikan, mahasiswa menolak rencana itu karena menilai Jokowi belum mampu menuntaskan permasalahan hak asasi manusia (HAM).
Dia juga tidak mengetahui indikator yang membuat Presiden Jokowi terpilih menjadi 'Putra Reformasi'.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/24/15381621/rektor-trisakti-penganugerahan-putra-reformasi-untuk-jokowi-diusulkan