Kerusuhan pecah dalam aksi unjuk rasa kelompok mahasiswa di depan Kompleks Parlemen Senayan, Selasa sore.
Agus W Susetyo, Head Of Bussiness Management RSPP mengatakan, angka tersebut berdasarkan data terakhir pukul 00.00 WIB.
"Sampai pukul 00.00 WIB, sebanyak 88 orang masuk Unit Gawat Darurat (UGD). Setelah masuk kita lakukan triase atau pemilahan pasien berdasarkan penyakit dan keluhan," kata Agus di RSP Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019) dini hari.
Dari 88 korban tersebut, terbagi menjadi tiga klasifikasi. Pasien ketogori hijau adalah mereka yang datang ke RS dalam kondisi sadar dan tidak harus ada tindakan darurat.
Pasien kategori kuning masuk tahap observasi dan harus dilakukan perawatan medis secepatnya.
Sementara pasien kategori merah, adalah pasien yang sangat gawat sehingga harus ditangani dokter secepatnya.
"Kondisi statusnya identifikasi hijau 72 pasien. Mereka datang dalam keadaan sadar, kemudian penanganan tidak harus emergency. Masuk ke kategori Kuning tahap observasi segera dilakukan ada 14 orang," ucapnya.
"Untuk kategori merah itu butuh penanganan cepat, kalau tidak khawatir bisa fatal, ada dua orang yang kena benturan di bagian kepala," tambah Agus.
Agus mengatakan, seluruh korban berasal dari berbagai daerah, diantaranya Jakarta, Tangerang, Bekasi.
Kerusuhan pecah berawal dari sekelompok mahasiswa yang memaksa masuk Kompleks Parlemen Senayan dengan memanjat pagar.
Polisi kemudian menyemprotkan air dengan water canon dan menembakan gas air mata ke arah massa yang berkumpul di depan pagar.
Setelah didorong Kepolisian, massa berpencar ke jalanan sekitar Senayan.
Bentrokan antara massa dengan polisi terjadi di berbagai daerah hingga menjelang dini hari.
Sejumlah pos polisi dan kendaraan dibakar massa. Semakin malam, massa tidak lagi murni mahasiswa.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/25/00431951/kerusuhan-di-sekitar-senayan-hingga-dini-hari-88-orang-dirawat-di-rspp