Ketua Dewan Mahasiswa UIN Sultan Rifandi menyebut, aksi mahasiswa dimulai sekitar pukul 13.00 WIB.
"Titik kumpul di GBK (Gelora Bung Karno), nanti kami sama-sama long march ke DPR," ujar Sultan ketika dihubungi Kompas.com, Selasa.
Sultan menyebut, tuntutan mahasiswa dalam aksi hari ini tidak banyak berbeda dengan tuntutan pada Selasa (24/9/2019) dan Senin (30/9/2019).
Meskipun beberapa RUU bermasalah, seperti RKUHP dan RUU Pertanahan, telah diputuskan nasibnya kemarin, mahasiswa masih memiliki beberapa tuntutan lain, seperti dalam isu kejahatan lingkungan, isu antikorupsi, dan penangkapan aktivis.
Sultan mengatakan, tuntutan mahasiswa bertambah satu hari ini terkait jatuhnya korban-korban sipil akibat kekerasan aparat selama gelombang aksi unjuk rasa sepekan terakhir.
"Tuntutan sama seperti kemarin, cuma memang ada tambahan isu kemanusiaan, korban-korban aksi teman-teman kami di daerah, dan dari beberapa kampus," kata dia.
"Tapi yang jelas tidak ada agenda menggagalkan pelantikan dan sebagainya," kata Sultan.
Di sekitar Gedung DPR/MPR, polisi masih berjaga. Separator dan kawat berduri masih terpasang di sekitar gedung Dewan, polisi dan tentara beserta kendaraan taktis bersiaga di lokasi.
Dalam aksi unjuk rasa Senin kemarin, Pemprov DKI Jakarta mencatat 210 korban dibawa ke rumah sakit.
Polisi juga sempat menembakkan gas air mata ke pos evakuasi dan medis demonstran di Unika Atma Jaya, Semanggi, semalam.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/01/11255221/selasa-siang-mahasiswa-akan-kembali-demo-di-depan-gedung-dpr