Pria tersebut bernama W. Dia merupakan nelayan yang menyamar dengan menggunakan celana seragam SMA dan ikut dalam kerumunan pelajar yang hendak menuju Gedung DPR/MPR.
"Dari hasil penyelidikan, ternyata kami mendapatkan salah satu (yang diamankan) nelayan. Dia menyamar sebagai anak SMA dan ikut rombongan anak SMA. Ternyata dia DPO Polsek Cilincing dalam kasus penganiayaan," kata Budhi di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa.
Awalnya, W ingin ikut aksi unjuk rasa bersama sejumlah pelajar. Saat tiba di kawasan Tanjung Priok, ia dan empat orang lainnya terjaring petugas kepolisian yang tengah merazia pelajar yang hendak ke Gedung DPR.
Pria tersebut kemudian dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Utara. Ia kemudian di jemur di lapangan bersama siswa-siswa lain.
Namun, saat memperhatikan perawakan pria tersebut yang terlihat seperti pria dewasa dengan tato berukuran besar di bagian lengan, polisi kemudian melakukan pendalaman.
Saat dicek, terungkap bahwa W merupakan orang yang dicari aparat Polsek Cilincing karena kasus penganiayaan.
"Sehingga dari kejadian itu, kemudian langsung kami tangkap, kemudian kami serahkan kepada penyidik Polsek Cilincing untuk dilakukan proses lebih lanjut bersama satu orang teman lainnya yang juga ada di situ," ujar Budhi.
Senin kemarin, polisi mengamankan 114 orang yang terdiri dari pelajar dan beberapa orang yang menyamar sebagai pelajar.
Menurut Budhi, mereka yang diamankan itu diiming-imingi uang sebesar Rp 40.000 untuk mengikuti aksi di depan Gedung DPR.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/01/17581271/polisi-temukan-buron-saat-razia-pelajar-yang-hendak-berdemo