Adapun, ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM SI telah membubarkan diri sejak pukul 17.00 WIB setelah 3 jam melancarkan aksi damai.
Segelintir orang yang masih bertahan ini mengenakan jaket almamater kampus. Mereka sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya, bersalaman serta ber-selfie bersama aparat. Selebihnya, mereka hanya mondar-mandir dan duduk bersantai.
Tidak terlihat satu pun panji-panji lembaga mahasiswa yang berkibar, seperti saat mahasiswa Aliansi BEM SI berunjuk rasa. Tidak ada pula orator aksi maupun bentangan spanduk protes.
Di sekitar lokasi, polisi yang sebelumnya membentuk barikade juga diistirahatkan.
Aliansi BEM SI yang terdiri dari BEM-BEM kampus kembali menggelar aksi damai hari ini.
Namun, mahasiswa tak mampu mendekati Gedung DPR/MPR karena polisi dan marinir memblokade akses mereka sejak persimpangan Jalan Gerbang Pemuda.
Tuntutan mahasiswa dalam aksi hari ini tidak jauh berbeda dengan tuntutan saat kali perdana aksi pada Selasa (24/9/2019) lalu dan Senin (30/9/2019).
Meskipun beberapa RUU bermasalah -- seperti RKUHP, RUU Pertanahan, dan RUU Pertanahan -- telah diputuskan nasibnya kemarin, tetapi mahasiswa masih memiliki beberapa tuntutan lain yang belum berjawab, seperti dalam isu kejahatan lingkungan, isu antikorupsi, dan penangkapan aktivis.
Selain itu, tuntutan mahasiswa bertambah satu hari ini, yakni terkait jatuhnya korban-korban sipil akibat kekerasan aparat selama gelombang aksi unjuk rasa sepekan terakhir.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/01/18222441/unjuk-rasa-selesai-sejumlah-mahasiswa-masih-duduk-duduk-di-dekat-dpr