Zuhairiyah (28) yang tengah menjaga warung di area tunggu saat peristiwa itu terjadi berujar bahwa aksi tersebut berlangsung tak sampai 15 menit.
"Kondisi sepi, padahal biasanya kalau malam Senin ramai. Saya mau minta tolong juga sudah kejadian ini, (perampok) sudah masuk ke sini," ujar Zuhairiyah ketika ditemui di lokasi, Selasa (8/10/2019) siang.
Di area tunggu itu, terdapat lima orang lain yang tengah beristirahat, di antaranya anak dan suami Zuhairiyah, Ahmad Riyadi.
Ada pula tiga orang pegawai yang tidur di area pojok, tak tersorot kamera pengintai. Dua di antaranya jadi korban perampasan ponsel.
Mulanya, Ahmad Riyadi tengah tidur telentang di bangku panjang. Seperti yang terekam dalam kamera pengintai, Ahmad sontak terbangun saat perampok bercelurit itu merangsek masuk.
"Itu suami saya bangun karena pelakunya itu nabrak bangku. Suami saya kaget, langsung kabur ke dalam (dapur) ngambil barang (celurit)," ujar Zuhairiyah.
"Pelakunya sih ada delapan orang, yang masuk empat, yang di luar empat, motornya sih kalau enggak salah empat. Yang di luar itu ngehadangin orang yang lagi pada lewat," tambahnya.
Dari empat orang yang ada di dalam garasi cuci steam itu, sambung Zuhairiyah, tiga di antaranya mengacung-acungkan celurit.
Dua perampok bercelurit kemudian masuk ke area tunggu dan merampas dua ponsel milik dua orang pegawai yang tengah tertidur.
Dedi Irawan, salah satu pegawai yang kehilangan ponsel mengaku langsung menyerahkan ponselnya ketika berhadapan dengan perampok dan celuritnya.
Sementara itu, rekan Dedi, Kindi yang juga tengah tidur awalnya tak langsung menyerahkan ponselnya saat ditodong oleh perampok. Namun, ia akhirnya menyerah setelah lehernya dikalungi celurit oleh perampok tersebut.
"Yang pegang celurit tiga, yang di jalan satu, jadi empat," kata Dedi.
Lantaran langsung menyerahkan ponsel, Dedi dan Kindi tak diserang oleh perampok bercelurit itu. Tak ada luka pada tubuh mereka.
Mereka lalu berniat membangunkan lima pegawai lain yang tidur di lantai atas. Namun, tak satu pun yang turun.
"Kalau saya sendiri di atas lagi tidur, terus ya takut lah namanya ngelihat ada celurit gini-gini (diacung-acungkan) jadi enggak turun," ujar Ariel, salah satu pegawai.
Zuhairiyah mengaku bersyukur suaminya terbilang berani menghadapi komplotan perampok bercelurit itu. Ia sendiri tak bisa berbuat banyak dan pilih menenangkan anaknya.
"Celurit sama celurit saja, 'teng-teng-teng', gitu. Bapaknya lagi adu celurit, anak saya di sini posisinya. Bangun akhirnya dia kan ramai," ujar Zuhairiyah.
"Mungkin kalau suami saya enggak bawa celurit juga, sudah kejadian di sini. Soalnya kan kunci motor, kunci loker semua di sini semua. Kalau suami saya enggak bawa barang (celurit) mungkin sudah dibacok," katanya.
Polisi kejar pelaku
Polisi kini tengah mengusut kasus ini setelah korban melapor ke polisi di hari yang sama saat peristiwa terjadi. Para perampok masih dalam kejaran polisi.
"Kemarin korban baru laporan. Saya juga sudah dari sana cek TKP," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondok Gede, AKP Supriyanto melalui sambungan telepon, Selasa (8/10/2019) petang.
Supriyanto menjelaskan, dari hasil cek lokasi, polisi telah memeriksa tiga orang saksi yang merupakan pegawai tempat cuci steam itu. Hasil rekaman kamera pengintai juga telah dikantongi.
"Identitas pelaku belum diketahui, masih penyelidikan," ujar Supriyanto.
Sulitnya membongkar identitas pelaku rupanya dikarenakan pelat nomor motor yang digunakan para perampok bercelurit itu palsu.
Supriyanto mengklaim, hal itu berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh jajarannya usai memeriksa lokasi kejadian.
Dari hasil rekaman kamera pengintai, dua motor perampok bercelurit itu yakni Yamaha N-MAX dan Honda Scoopy. Pelat nomor keduanya tidak begitu tampak jelas dalam rekaman kamera pengintai.
"Ini baru lihat benar-benar, nomor pelatnya kan (yang terekam) ada kendaraan 2 itu, mau saya lihat pelat yang benar, karena beda antara nomornya dan jenis kendaraannya," sebut Supriyanto.
"Pengguna pelat palsu. Itu intinya. Sementara itu dulu," tutupnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/09/06205911/adu-celurit-rampok-dan-penjaga-cuci-steam-di-bekasi