JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit 2 Pidana Umum Polres Pelabuhan Tanjung Priok Ipda Gusti Ngurah Rai menduga para pemalak sopir truk dan pak ogah di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok dikoordinasi oleh seseorang.
Dugaan itu muncul dari pemeriksaan terhadap pelaku-pelaku yang telah diamankan Tim Elang Laut sebelumnya.
"Jadi katanya bosnya ini tinggal di Kalibaru," kata Gusti dalam operasi cipta kondisi di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (23/10/2019) malam.
Gusti mengatakan sosok itu mengatur jadwal pak ogah dan pemalak yang menyasar sopir truk di sana.
Para pemalak tersebut diatur koordinatornya untuk bergantian setiap dua jam sekali.
Para pemalak lalu diminta untuk menyetor uang sebesar Rp 25.000 oleh koordinator tersebut setiap dua jam mereka beroperasi di lokasi tersebut.
"Tapi kita perlu memastikan apakah tokoh ini fiktif atau tidak," ucap Gusti.
Berdasarkan pantauan Kompas.com saat operasi penangkapan pada Selasa malam dari lima orang pelaku yang ditangkap tak ada yang mengakui bahwa mereka terkoordinasi dan menyetor kepada seseorang.
Akan tetapi mereka membenarkan bahwa para pak ogah yang berjaga di lokasi berganti setiap dua jam sekali.
Adapun dalam operasi yang berlangsung tadi malam, polisi mengamankan lima orang terduga pemalak dan pak ogah tersebut.
Salah satu di antaranya melakukan aksi dengan modus memaksa sopir truk untuk membeli air mineral kepada dirinya dengan harga yang lebih mahal dari pasaran.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/23/10144901/polisi-duga-ada-koordinator-di-balik-pemalak-sopir-truk