Salin Artikel

Bawaslu Tangsel Tak Bisa Tindak Putri Ma'ruf Amin yang Blusukan di Sela Jam Kerja

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tangerang Selatan tak bisa menindak putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah, terkait kegiatannya yang sudah mulai blusukan ke masyarakat di sela jam kerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Agama.

Pasalnya, Pilkada Tangsel 2020 belum masuk dalam tahap pencalonan yang baru dimulai pada 16-18 Juni 2020, mendatang.

"Tentang kepemiluan itu, ASN yang ingin maju sebagi calon wali kota, dia harus mundur ketika dia sudah melakukan pendaftaran ke KPU," kata Ketua Bawaslu Tangsel, Muhamad Acep saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

Karena itu, kegiatan blusukan yang dilakukan Azizah tersebut belum masuk ke ranahnya yang membahas kepemiluan. Pasalnya tahap pilkada soal pencalonan belum dimulai.

"Sehingga mereka ASN yang melakukan kampanye atau blusukan segala macam, itu masih kepada koridor di ASN-nya, di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2010 kalau enggak salah ya," tuturnya.

Namun, menurut Acep, kegiatan yang dilakukan Azizah tersebut terlalu vulgar. Terlebih saat blusukan tersebut dilakukan saat jam kerja.

"Dalam kacamata Bawaslu itu tidak ada persoalan. Tapi kalau dia sebagai ASN itu melanggar kode etik sebenarnya," katanya.

Sebelumnya, Azizah mulai blusukan ke masyarakat setelah mendaftarkan diri dalam penjaringan calon wali kota Tangerang Selatan di beberapa partai. 

Sosialisasi ini dia lakukan di tengah pekerjaannya sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Agama. 

"Saya tugas fungsinya adalah di bimbingan masyarakat Islam.Saya juga ada keinginan ikut kontestasi (di Tangsel) tapi tentu ada relevansi dengan kerja. Sekarang kan eranya kolaborasi. Fungsi kita tidak harus dibelakang meja," kata Azizah saat dihubungi, Kamis (24/10/2019).

Biasanya Azizah mendatangi masyarakat melalui acara keagamaan untuk menyampaikan beberapa pesan. Salah satunya soal permasalahan yang berkaitan dengan sosial keagamaan.

"Ketika kita diundang itu tentu ada pesan-pesan yang kita sampaikan misal pesan modernisasi pesan harmoni di dalam dinamika masyarakat sosial keagamaan," katanya.

Terkait penyalahgunaan jam kerja, Azizah pun membantahnya. Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan biasanya setelah penyampaian program kerja.

"Saya sudah izin (ke atasan). Sebelum saya mengikuti kontestasi itu saya sudah minta restu. Masa harus lapor selalu," katanya.

Untuk menjadi orang nomor satu di Tangerang Selatan, Azizah telah mendaftarkan diri melalui empat partai yaitu PDI-P, PSI, PKB dan PPP. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/24/23040771/bawaslu-tangsel-tak-bisa-tindak-putri-maruf-amin-yang-blusukan-di-sela

Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke