Moses merupakan salah satu dari lima siswa SMP Budhaya 3, Jakarta Timur, yang tewas tenggelam di Sungai Ciujung, Kawasan Suku Adat Baduy di Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten, Jumat kemarin.
Kerabat dan sahabat korban tak kuasa membendung air mata di depan jenazah yang disemayamkan di rumahnya di Jalan Penggilingan itu.
Pelayat berdatangan ke rumah duka tersebut.
"Saya sedih banget lihatnya. Walaupun jarang ketemu tapi belum lama ini ketemu sehat dan sekarang ngeliat dalam keadaan begini," kata salah satu rekan sekolah korban, Andreano (13) saat ditemui di rumah duka.
Meski tak kenal terlau dekat, Andreano tahu tentang Moses dari cerita teman-temannya. Moses yang baru duduk di bangku kelas 7 dikenal aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Selain di paduan suara, Andreano juga aktif dalam kelompok futsal. Pada hari Sabtu ini seharunya dia mengikuti turnamen futsal di SMP Antonius di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
"Iya main futsalnya lumayan dah. Dan seharusnya sekarang main ini di SMP Antonius. Tapi nggak jadi," katanya.
Moses menghembuskan nafas terakhir setelah tenggelam di Sungai Ciujung, Kampung Gajeboh, Baduy Luar dalam acara studi wisata yang dilakukan sekolahnya pada Jumat kemarin.
Selain Moses, empat pelajar lainnya juga mengalami nasib serupa yakni Malvin Reizen Alvino, Paskaleo Anesho Telaumbanua, Syahrul Ramadhan, dan Christiano Arthur Immanuel Rumahorboro.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/26/15080341/isak-tangis-di-rumah-moses-korban-tenggelam-di-baduy