Salin Artikel

Kisah Zulkifli, Pengemudi Ojol yang Tak Ragu Gandeng Penumpang Tunanetra hingga Tempat Tujuan

Bunyi notifikasi terdengar pada telepon pintarnya. Tak lama kemudian Zulkifli bergegas menjemput seorang penumpang yang sudah menantinya di Bank Bukopin Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2019).

Dengan mengenakan jaket hitam hijau yang menjadi seragam sehari-harinya, pengemudi ojol berusia 37 tahun terlihat sigap mengantar penumpangnya yang berbaju koko warna krem.

Zul, demikian ia karib disapa, cukup cekatan menerobos kemacetan jalan Ibu Kota dengan motor kopling miliknya untuk mengantar penumpang sampai tujuan.

Akhirnya kuda besi milik Zul tiba di depan Gedung Kemenaker, Setiabudi, Jakarta Selatan. Tujuan yang dikehendaki penumpangnya.

Namun, ada yang tak biasa. Kali ini Zulkifli juga ikut turun dari motornya.

Tanpa ragu Zulkifli menggandeng tangan penumpang tersebut ke dalam Gedung Kemenaker. Ya, penumpang Zul hari ini adalah seorang tunanetra.

Zulkifli dan pria tunanetra itu berjalan bersama dengan langkah penuh hati-hati, perlahan mereka menerjang teriknya sinar matahari menuju Gedung Kemenaker yang berjarak kira-kira 200 meter dari arah pandangan mata.

Sang pria tunanetra itu pun juga tidak berbicara banyak. Dia seolah mempercayakan seluruh langkahnya kepada Zulkfili seorang.

Tidak lama berselang, Zul dan pria tunanetra tiba di dalam masjid yang berada di Gedung Kemenaker.

"Katanya dia mau ngisi acara, makanya saya anterin ke sini. Mau ceramah katanya," kata Zul usai mengantar pria tersebut.

Pria tunanetra itu ternyata bukan saudara, kerabat, ataupun keluarga Zul. Dia hanya seorang penumpang biasa yang Zul pikir perlu dibantu karena keterbatasanya.

"Namanya orang enggak bisa lihat, ya sudah saya anterin aja sampai ke tempat, biar selamat, enggak ada masalah," ucap Zul.

Walau merasa senang bisa membantu penumpang tunanetra tersebut, Zul mengaku sempat kaget lantaran mendapatkan penumpang disabilitas.

Seketika Zul langsung bingung bagaimana cara melayani, bersikap, dan sebagainya.

Namun, kebingungan tersebut segera sirna ketika penumpang yang membutuhkan jasanya sebagai pengemudi ojol ternyata sangat bersahabat.

"Di jalan sih ngobrol. Dia sih tanya tanya saya, bapak orang mana? Saya orang Depok, gitu," kata Zulkifli.

Namun, terlepas dari itu, Zul merasa senang bisa membantu sang penumpang kendati ia tidak menerima uang tip sepeser pun. Sebab bukan itu yang dicari Zul.

Bagi Zul, ucapan terima kasih yang meluncur dari mulut penumpang spesialnya hari ini akan terasa lebih manis dan menyejukkan.

"Tadi dia bilang makasih sudah dianterin," tutup dia dengan semringah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/31/19442031/kisah-zulkifli-pengemudi-ojol-yang-tak-ragu-gandeng-penumpang-tunanetra

Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke