Peristiwa tersebut menewaskan seorang petugas sedot WC berinisial S.
Tim Puslabfor mengambil sejumlah sampel air septic tank dan gas guna diperiksa sebagai bagian dalam penyelidikan kasus tersebut.
"Ini kami mengambil sampel dari TKP, jadi ada sampel air limbah, air septic tank dua jerigen sama sampel gas," kata Katim Puslabfor Mabes Polri Kompol Faisal di lokasi, Rabu (6/11/2019).
Pantauan Kompas.com di lokasi, Tim Puslabfor tiba di TKP sekitar pukul 11.30 WIB.
Selama hampir dua jam, Tim Puslabfor berada di TKP dan keluar membawa sejumlah koper dan tas lalu dimasukkan ke dalam mobil.
Warga sekitar enggan menjawab pertayaan wartawan terkait kejadian meledaknya septic tank tersebut.
Faisal menambahkan, butuh waktu sekitar dua minggu untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel yang diambil dari TKP.
"Belum tahu ini mengandung apa kita periksa dulu yah. Pemeriksaan sekitar dua mingguan lah," ujar Faisal.
Sebelumnya, peristiwa ledakan itu berawal ketika pemilik rumah bernama Agus Soleh memanggil jasa sedot WC pada Senin (4/11/2019) pukul 11.00 WIB.
Kemudian, petugas sedot WC berinisial S tiba di rumah Agus. Setelah proses penyedotan tinja selesai, S mengecek lubang septic tank dengan memasukkan koran yang telah dibakar.
Agus merasa yakin bahwa proses penyedotan tinja telah rampung sehingga dia memberikan uang imbalan kepada S.
Tak berselang lama, septic tank tiba-tiba meledak hingga menimbulkan suara ledakan yang cukup keras.
Akibat ledakan itu, S alami luka bakar dan tewas.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/06/13470241/puslabfor-ambil-sampel-di-lokasi-septic-tank-meledak-di-cakung