Salin Artikel

DPRD Minta Anggaran Rp 1,2 Triliun untuk Pembangunan Trotoar Dipangkas

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Bina Marga DKI Jakarta memangkas anggaran pembangunan trotoar sebesar Rp 1,2 triliun dalam rancangan kebijakan umum anggaran-prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020.

Sebab, masih ada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang membutuhkan anggaran untuk program yang lebih prioritas.

"Kami tunggu dinas mengefisiensi mana yang tidak perlu dianggarkan di tahun 2020, kemudian nanti akan ada rapat lanjutan. Kami menunggu laporan Dinas Bina Marga, mana saja yang bisa diefisiensi," ujar Ketua Komisi D Ida Mahmudah dalam rapat pembahasan rancangan KUA-PPAS 2020 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (11/11/2019).

Komisi D rencananya akan melihat proyek revitalisasi trotoar di Jalan Cikini Raya.

Tujuannya untuk melihat contoh revitalisasi trotoar yang sudah dikerjakan selama ini sebagai bentuk pertimbangan untuk persetujuan anggaran berikutnya.

"Kami sepakat untuk melihat satu contoh yang sudah mereka bangun," kata Ida.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menuturkan, Dinas Bina Marga akan mengurangi komponen pelengkap dalam revitalisasi trotoar untuk mengefisiensi anggaran.

Contoh komponen pelengkap antara lain saluran, buffer, jalur sepeda, manhole utilitas, hingga lampu.


"Kalau secara volume itu ruas jalan tetap, 31 ruas jalan, hanya mengurangi komponen pelengkap jalannya. Contohnya dalam complete street, berarti yang dibaguskan trotoar berikut perlengkapan jalan. Jadinya trotoarnya tetap, jalannya mungkin belum kami perbaiki dulu," ucap Hari seusai rapat.

Menurut Hari, pengurangan komponen pelengkap jalan bisa mengefisiensi anggaran revitalisasi trotoar seperti yang diminta Komisi D DPRD DKI.

"Komponennya cuma berapa paling, hanya Rp 100-an miliar, tapi kan kami lihat dulu yang perlu dikurangi di peningkatan jalannya yang mananya," tutur Hari.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/11/21131091/dprd-minta-anggaran-rp-12-triliun-untuk-pembangunan-trotoar-dipangkas

Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke