JAKARTA, KOMPAS.com - Warsidin, salah satu korban kecelakaan bus di Tol Cipali, Jawa Barat merupakan seorang kuli bangunan yang tinggal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Warsidin jadi korban kecelakaan bus yang ia tumpangi dari kampung halamanya di desa Sambiroto, Jawa Tengah menuju Jakarta.
Mulanya, Warsidin berkeinginan untuk pulang ke desanya pada Selasa (12/11/2019) lalu. Dia beserta istrinya pulang kampung karena mau mengikuti pemilihan kepala desa.
Menyumbangkan hak suara dirasa sangat penting bagi Warsidin demi kemajuan kampung halamanya.
"Ya kepala desa kan penting buat satu warga desa. Kalo di desa kan kalau ada sesuatu tertuju sama kepala desanya, makanya almarhum pulang demi memilih kepada desa," ujar keponakan Warsidin yang bernama Latif saat ditemui di kediamannya almarhum, Kamis (14/11/2019).
Tidak hanya di kampung halaman Warsidin, bapak tiga anak ini juga mampir ke kampung halaman istri di desa Wangandowo Bojong, Jawa Tengah untuk melakukan hal yang sama, yakni memilih kepala desa.
Namun, Warsidin tampak tidak bisa lama lama berada di kampung halamannya. Ternyata ada beberapa bangunan yang harus dikerjakan Warsidin.
Dia pun memutuskan pulang pada Rabu (13/11/2019) sore ke Jakarta, tapi tidak dengan istri. Sang istri tinggal di kampung halaman untuk sementara waktu.
Namun, siapa sangka, ini adalah kali terakhir Warsidin pulang kampung karena ia menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan itu.
Keluarga Warsidin yang ada di Jakarta terkejut saat menerima kabar kecelakaan maut ini dan memutuskan untuk menjemput korban di rumah sakit.
"Dari tadi pagi keluarga sudah berangkat ke rumah sakit. Rencananya sudah mau dimakamkan keluarga di kampung halaman, di Pekalongan," kata Latif.
Sebelumnya, setidaknya tujuh orang tewas dalam kecelakaan bus di JalanTol Cipali Km 117,800 jalur B Kampung Sumberjaya, Desa Wanasari, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa kecelakaan ini terjadi pada Kamis (14/11/2019) sekitar pukul 01.00 WIB.
Adapun kendaraan yang terlibat kecelakaan ialah bus Sinar Jaya dengan nomor polisi B 7949 IS dan bus Arimbi Jaya Agung B 7168 CGA.
Menurut Truno, kecelakaan diduga terjadi karena adanya kelalaian dari pengemudi bus Sinar Jaya.
"Tidak dapat mengendalikan laju kendaraan sehingga kendaraan oleng melewati parit pemisah jalan, lalu masuk ke jalur jalan arah berlawanan," tuturnya.
Dijelaskan Trusno, bus Sinar Jaya yang dikemudikan Sanudin datang dari arah Cikopo menuju arah Palimanan.
"Kendaraan kemudian bertabrakkan dengan bus PO Arimbi Jaya Agung yang dikemudikan Rohman yang datang dari arah berlawanan," kata Truno dalam pesan singkat, Kamis (14/11/2019).
Tujuh orang tewas dalam kecelakaan ini, sementara penumpang lain luka berat dan ringan. Para korban kemudian dilarikan ke RSUD Ciereng, Subang.
"Kondisi kedua bus rusak, 7 penumpang bus Arimbi meninggal dunia, 5 orang luka berat, dan 10 penumpang luka ringan," kata Truno.
Berikut daftar korban tewas dalam kecelakaan itu.
1. Warsidin (Cilandak, Jakarta Selatan)
2. Imam Safii (Pekalongan)
3. Aries Yunianto (Pemalang)
4. Surta (Cibungur Lebai)
5. Salsis (Pekalongan)
6. Kuntarsis (Pekalongan)
7. Khofifah (Ngawi)
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/14/15115571/pulang-kampung-demi-pilih-kepala-desa-warsidin-kembali-ke-jakarta-tinggal