Hasil penyelidikan, kata dia, para pelaku mengambil uang di mesin ATM bersama, bukan di Bank DKI.
Namun, setelah mereka mengambil uang di mesin ATM, saldo mereka yang tersimpan di tabungan Bank DKI malah tak berkurang.
"Informasi yang saya dapatkan mereka mengambil uang di ATM Bersama. Bukan ATM Bank DKI. Uangnya keluar, namun saldonya tidak berkurang. Lalu dia ambil lagi," ujar Arifin saat dikonfirmasi, Senin (17/11/2019).
Lantaran melihat tabungan mereka tak berkurang, para pelaku kemudian melakukannya sampai berkali-kali hingga merugikan Bank DKI.
"Dia orang pasti punya keingintahuan. Ada semacam penasaran maka dia coba lagi. Mungkin seperti itu," lanjutnya.
Meski demikain, Arifin membantah bila kasus ini dikategorikan dalam kasus pencucian uang.
Sebab hal ini sudah berlangsung lama dan mereka tak mengambil uang dalam jumlah besar dalam satu kali transaksi.
"Sekali lagi saya luruskan tidak ada itu pencucian uang dan korupsi ya. Tetapi mereka ambil uang tapi saldo tidak berkurang," ucap Arifin.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat membenarkan bila oknum anggota Satpol PP wilayah Jakarta Barat diduga melakukan pembobolan dana Bank DKI.
Menurut Tamo, salah satu oknum Satpol PP yang berinisial M sudah mengakui perbuatannya. Kepolisian sudah melakukan pemanggilan terhadap M untuk diperiksa.
"Saya menyatakan bahwa pak M merupakan Satpol PP di Jakarta Barat, dia Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang bekerja di Kantor Wali Kota Jakarta Barat. Kemudian dia sudah ada pemanggilan pemeriksaan dari kepolisian keatasannya dia," ucap Tamo saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/11/2019).
Tamo bercerita, modus yang dilakukan M adalah mengambil uang tabungan di Bank DKI lewat mesin ATM lain.
Usai menarik uang, M mengecek saldo di buku tabungan Bank DKI miliknya. Rupanya, saldo tidak berkurang.
M kemudian melakukan berulang kali pengambilan uang.
Namun, Tamo tidak mengetahui jumlah uang yang berhasil diambil M, sejak kapan beraksi, hingga ATM mana saja yang berhasil dibobol oleh M.
Tamo mengaku masih berusaha menghubungi M. Info terakhir, M saat ini sedang melaksanakan ibadah umroh.
Tamo berharap, setelah kembali ke Tanah Air, M memenuhi panggilan polisi.
"Harus beretika baik, jangan mempersulit, karena nanti kalau mempersulit dia nggak siap nanti lama-lama malah kena. Jadi memang saya sarankan siap, artinya etika baik aja kalau dipanggil, ya datang," tutur Tamo.
Tanggapan Bank DKI
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini memberi klarifikasi soal dugaan pencurian uang oleh oknum Satpol PP dari rekening Bank DKI.
Dalam keterangan pers Senin (18/11/2019), Herry menegaskan bahwa dugaan pencurian uang tersebut tidak benar.
Menurut dia, kasus yang terjadi tidak ada hubungannya dengan dana nasabah yang ada di Bank DKI karena tidak terkait dengan dana nasabah yang berada di sana. Sebab, kejadian tersebut terjadi pada mesin ATM bank lain.
Layanan dan kegiatan operasional perbankan bahkan tetap berjalan dengan normal. Bahkan, Herry mengklaim Bank DKI menjamin keamanan dana nasabahnya.
Herry mengungkapkan bahwa sejak awal permasalahan ini terangkat ke permukaan, Bank DKI melaporkan kasus ini kepada pihak penegak hukum.
"Atas permasalahan ini, sejak awal kami sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait," ujar Herry.
Sekali lagi, Herry menegaskan bahwa nasabah tidak perlu khawatir untuk tetap menggunakan layanan Bank DKI seperti biasa dan dana nasabah yang berada di Bank DKI dijamin aman.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/18/19393971/penjelasan-kasatpol-pp-dki-soal-pembobolan-dana-bank-dki-oleh-anak