BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek
Salin Artikel

Pengemudi Ojek hingga Tukang Pijat, 9 Orang Ini Buktikan Siapa Saja Bisa Berbuat Baik

KOMPAS.com – “Remember there’s no such thing as a small act of kindness. Every act creates a ripple with no logical end.” – Scott Adams (penulis buku)

Tak perlu jadi superhero dulu untuk berbuat kebaikan. Ingat kutipan di atas, bukan besar atau kecil yang diberikan, tapi seberapa besar ketulusan hati dalam setiap apa yang dikerjakan.

Apapun peran kita dalam masyarakat, kutipan tersebut bisa menjadi pengingat, layaknya inisiatif dari kesembilan orang berikut. Berangkat dari kepedulian akan sesama, sembilan orang ini melakukan aksi nyata untuk berbuat kebaikan bagi orang lain.

Inilah mereka. Kompas.com telah merangkum cerita sembilan orang inspiratif yang siapa tahu bisa menginspirasi Anda.

1. Deni Pamungkas

Deni Pamungkas, akrab disapa Pepen. Ia merupakan sosok di balik Gerakan Bersih Ranjau Paku (GBRP).

Pepen tak berbuat hal besar. Ia hanya membersihkan paku-paku yang tersebar di jalanan agar tidak melukai pengguna kendaraan, terutama sepeda motor.

Aksi itu digagas sejak Juli 2016 setelah salah satu temannya sesama driver terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa akibat ban motornya menginjak paku.

Sejak saat itu, setiap harinya, Pepen yang sudah menjadi mitra driver GoRide selama lebih dari empat tahun menyusuri jalan-jalan utama di Jakarta dengan membawa magnet yang diikat pada tali tambang untuk membersihkan paku-paku di jalanan.

Dengan metode lihat-ambil-singkirkan, Pepen bersama teman-teman driver Gojek melakukan penyisiran dua sampai tiga kali sehari, di setiap titik rawan.

Bahkan, khusus Jalan Gatot Subroto mereka harus menyisiri hingga empat kali sehari, mulai pukul 14.00 WIB hingga tengah malam.

2. Syamsul Anwar

Beberapa waktu lalu, media sosial Twitter sempat dihebohkan dengan aksi seorang pengemudi ojek online yang memberikan jaketnya untuk seorang remaja tunawisma tanpa busana.

Ternyata, sosok viral dan inspiratif itu adalah Syamsul Anwar yang telah dua tahun menjadi mitra Gojek.

Mengutip Kompas.com, Senin (22/7/2019), Syamsul melakukan aksinya itu di kawasan Melawai, Jakarta.

Aksi spontannya itu dilakukan karena merasa iba akan kondisi bocah laki-laki yang diperkirakan berusia 10-15 tahun tersebut. Kala itu, Syamsul juga teringat anak kembarnya yang berusia 14 tahun.

"Dia telanjang, jadi saya kasihan saja. Saya berpikir bagaimana dia tidur kalau kedinginan, kalau hujan bagaimana, dan kasihan juga kalau digigit nyamuk. Makanya, saya mendatangi dia untuk memberikan jaket itu," ujar Syamsul.

3. Joko Kristiyanto

Bagi Joko Kristiyanto, pendidikan merupakan kebutuhan semua anak bangsa tanpa terkecuali. Menurutnya, semua anak memiliki hak sama untuk mengakses pendidikan setinggi-tingginya, tanpa memandang status sosial dan ekonomi.

Berbekal keyakinan tersebut, pria yang sehari-hari tinggal di lingkungan dengan rata-rata anak tak bersekolah, kemudian bertekad untuk membangun yayasan pendidikan gratis untuk anak-anak yang sulit mendapatkan akses ke pendidikan layak.

Hingga akhirnya, sejak 2006 berdirilah Yayasan Sinar Pelangi di Solo, Jawa Tengah. Yayasan ini menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak keluarga pemulung, pengamen, dan pengemis di kawasan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.

Saat ini, Yayasan Sinar Pelangi telah memiliki 15 anak didik dengan 4 orang tenaga pengajar. Untuk biaya operasional, Joko berusaha memenuhinya sendiri melalui usahanya sebagai mitra GoCar selama dua tahun belakangan ini.

“Merupakan kebahagiaan bagi saya dan rekan-rekan pengajar apabila mereka memiliki hak yang sama dalam meraih pendidikan. Bahkan sampai ke jenjang pendidikan lebih tinggi, untuk meningkatkan kemampuan ekonomi keluarganya. Mimpi saya masih besar untuk dapat menjangkau lebih banyak lagi anak-anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu,” ucap Joko.

4. Asrul Hasan

Sehari-hari, Asrul Hasan berprofesi sebagai dosen bahasa isyarat di Universitas Indonesia. Namun, satu tahun belakangan ini, dia juga sibuk dengan aktivitasnya sebagai mitra GoSend.

Asrul bercerita, keinginannya menjadi mitra GoSend berawal dari cerita rekannya bahwa Gojek juga menerima penyandang disabilitas untuk bergabung dengan mereka sebagai mitra. Selain itu, dia ingin mencari tambahan pendapatan untuk keluarga.

Sebagai penyandang tunarungu, Asrul senang karena ternyata Gojek juga peduli akan kesetaraan kerja bagi para penyandang disabilitas sepertinya.

Setelah bergabung, Asrul semakin bersyukur karena bisa mendapatkan teman baru. Selain itu, dia dapat mengajarkan bahasa isyarat kepada rekan mitra Gojek penyandang tunarungu lainnya dalam komunitas komunitas Elite Squad Fighter (ESF).

ESF adalah komunitas pengantar barang dari kelompok tunarungu yang beranggotakan 50 orang. Sebanyak 90 persen di antaranya adalah mitra GoSend, GoRide, dan GoFood penyandang tunarungu.

Asrul mengaku, dirinya tergerak menjadi pelatih ESF karena merasa prihatin dengan kondisi dirinya serta teman-teman mitra Gojek lain, yang sering mendapat kesulitan atau bahkan ditolak saat mendapat pesanan pelanggan.

5. Sukaesih

Bekerja apapun profesinya, bagi Sukaesih harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan selalu memberikan yang terbaik.

Untuk itu, saat menjalankan profesinya sebagai penyedia layanan GoMassage, Sukaesih tak pernah setengah-setengah. Dia selalu berusaha menjadikan kesehatan pelanggan yang dipijat sebagai prioritas utama.

Karena profesionalitasnya, Sukaesih yang sudah tiga tahun menjadi mitra GoMassage itu, terpilih sebagai salah satu penyedia layanan terbaik.

Meski telah mendapatkan apresiasi tertinggi, Sukaesih tidak berbesar kepala. Dia tetap ingat untuk selalu peduli kepada sesama. Bahkan, niat untuk bisa selalu berbagi menjadi motivasinya untuk terus giat bekerja.

Hal tersebut dibuktikan dengan kebiasaan Sukaesih yang senantiasa menyisihkan sebagian pendapatan bulanannya untuk membeli 10 jerigen (1 jerigen berukuran 5 liter) cairan pembersih lantai.

Cairan pembersih lantai itu kemudian dia sumbangkan untuk masjid-masjid di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Ketika memberikan bantuan, dia seringkali menutupi wajahnya dengan kain karena tidak ingin orang tahu identitas atau wajahnya.

“Saya malu, karena siapalah saya ini. Saya juga suka bilang ke pihak yang saya datangi bahwa saya hanya mengantarkan titipan sedekah dari orang lain,” cerita Sukaesih.

6. Sugeng Afrianto Romadhon

Sama seperti Sukaesih, gelar sebagai salah satu penyedia layanan profesional GoClean terbaik, tidak membuat Sugeng Afrianto Romadhon lupa diri.

Sebaliknya, pria yang telah bekerja sebagai penyedia layanan GoClean selama empat tahun terakhir ini malah semakin giat untuk berbagi.

Selama lebih dari tiga tahun Sugeng telah melakukan beberapa inisiatif positif, antara lain memprakarsai penggalangan dana untuk membantu para korban bencana alam, maupun untuk sesama mitra GoClean yang membutuhkan. Dia pun kerap membagikan takjil di jalan raya setiap bulan Ramadhan.

7. Asriah

Berbagi rezeki kepada pihak membutuhkan, telah menjadi moto hidup Asriah selama ini. Menurutnya, rezeki yang dia peroleh akan semakin nikmat jika bisa dibagikan ke sesama.

Untuk itu, pemilik Warung Nasi Rames Bu Asriah di kantin Sampoerna Strategic Square, Jakarta ini rutin membagikan 10 nasi bungkus setiap harinya kepada anggota pasukan oranye atau petugas kebersihan di wilayah Jakarta.

Untuk diketahui, selama 1,5 tahun belakangan ini, warung makan milik Asriah telah bergabung sebagai rekan usaha GoPay.

Tak hanya itu, Asriah pun turut memberdayakan para janda di sekitar rumahnya untuk membantunya berdagang sehari-hari. Hal tersebut menjadi bentuk upaya Asriah untuk merangkul dan berbagi rezeki kepada orang-orang di sekitarnya.

8. Leo Candra Kumara

Bagi penggemar kuliner, nama Baso Aci Juara mungkin sudah tidak asing lagi. Sebabnya, usaha kuliner milik Leo Candra Kumara ini sudah memiliki 60 cabang yang tersebar di Kota Jakarta dan sekitarnya. Usahanya itu pun telah tergabung dalam ekosistem Gojek selama hampir 2,5 tahun.

Di balik kesuksesan usahanya, Baso Aci Juara menyimpan cerita inspiratif. Sebagai pemilik, Leo membuka kesempatan bagi semua orang untuk menjadi pegawainya, termasuk mereka yang tidak menyelesaikan sekolah.

Pasalnya, dia yakin bahwa setiap orang bisa meraih mimpinya asalkan bekerja keras dan dilakukan di jalan benar, meskipun tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan sekolah.

Ternyata misi mulia Leo tersebut terinspirasi dari latar belakang dirinya sendiri yang dahulu juga tidak bisa menyelesaikan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA).

Selain direkrut menjadi pegawai, Leo pun berkomitmen untuk membiayai para pegawainya mengikuti pelatihan atau meneruskan pendidikan yang sempat putus di tengah jalan.

9. Pamungkas

Pamungkas mengawali bisnis rumah makan Raja Bebek dan Ayam sejak tahun 2017 lalu di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Seiring berjalannya waktu, bisnis yang juga menjadi mitra GoFood itu kian berkembang dan menorehkan kinerja positif.

Bahkan, kini usahanya itu telah memiliki 9 cabang yang tersebar di Jakarta Selatan, Depok, dan Tangerang Selatan.

Hal istimewa dari kesuksesan Pamungkas adalah tekadnya untuk terus memajukan pengusaha mikro dan masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah. Dia turut membantu sesama dengan merekrut masyarakat setempat untuk menjadi pegawainya.

Selain itu, dia juga memberdayakan para peternak daerah dan pengusaha lokal untuk menjadi pemasok langsung guna menyediakan bahan dasar (ayam dan bebek) serta sayur-sayuran bagi bisnisnya.

Menariknya, tak sekadar berbisnis, Pamungkas pun secara konsisten membagikan ilmu memasak dan bisnisnya kepada seluruh karyawannya. Sebab, dia ingin kelak karyawannya bisa mandiri dan menjadi wirausahawan kuliner seperti dirinya.

Tak berhenti di situ, ke depan, sejalan dengan rencana pengembangan usahanya, Pamungkas berencana untuk membuka program Mitra Kuliner. Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup para karyawan lama agar bisa melayani lebih banyak lagi konsumen Restoran Raja Bebek dan Ayam.

Inspirasi serta kebaikan yang dibagikan oleh kesembilan orang tersebut pun mendapat apresiasi dari Gojek pada acara peringatan ulang tahunnya ke-9, Sabtu (2/11/2019) lalu.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, kesembilan orang tersebut merupakan pahlawan ekosistem yang mewakili jutaan mitra di dalam ekosistem Gojek.

“Para pahlawan ekosistem ini telah menunjukkan kinerja, integritas, serta melakukan inisiatif luar biasa yang bermanfaat bagi orang banyak, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk terus berbuat kebaikan,” ujar Andre.

Menurutnya, tidak hanya untuk masyarakat luas, sembilan pahlawan ekosistem itu juga menginspirasi Gojek untuk terus berinovasi memberikan kontribusi positif bagi bangsa, dengan memanfaatkan teknologi.

Sementara itu, Co-CEO Gojek lainnya, Kevin Aluwi menjelaskan, kemitraan yang kuat antara Gojek dengan driver, merchant, dan penyedia layanan merupakan bagian penting evolusi dan rencana jangka panjang perusahaan.

Kevin menjelaskan, dalam ekosistem Gojek, mitra merupakan bagian penting dalam upaya memberikan layanan terdepan bagi para pelanggan dan menciptakan dampak sosial positif yang lebih luas lagi.

“Kami menyadari bahwa jutaan mitra dalam ekosistem Gojek adalah pahlawan-pahlawan yang menolong dan membantu keseharian kita. Mereka mempermudah dan mengurangi friksi dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai layanan yang ada dalam platform Gojek,” papar Kevin.

Untuk diketahui, sejak berdiri pada 2010, Gojek berhasil menciptakan lebih dari 2 juta peluang penghasilan dan menghubungkan lebih dari 500.000 pengusaha makanan yang sebagian besar merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke pasar lebih besar.

Kini aplikasinya telah diunduh lebih dari 155 juta kali oleh pengguna di beberapa negara Asia Tenggara. Berkat pertumbuhan pesat dan sejalan dengan dampak sosial ekonomi yang dihasilkan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara itu, Gojek semakin dikenal luas masyarakat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/20/15070011/pengemudi-ojek-hingga-tukang-pijat-9-orang-ini-buktikan-siapa-saja-bisa

Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Bagikan artikel ini melalui
Oke