JAKARTA, KOMPAS.com - FY, tersangka kasus penyiraman cairan kimia di tiga wilayah di Jakarta Barat, menjalankan rekonstruksi pada Kamis (21/11/2019).
Rekonstruksi dilakukan di lima lokasi, yakni di Polda Metro Jaya, toko bangunan di Kembangan, toko bangunan di Meruya Ilir, tempat servis pendingin udara, dan terakhir di samping Polsek Kebon Jeruk.
Dalam rekonstruksi, 52 adegan ini diperankan langsung oleh FY mulai dari membeli soda api, meracik cairan kimia, hingga menyiramkan ke korban.
Berikut fakta-fakta dan temuan baru dari proses rekonstruksi penyiraman air keras.
Rekonstruksi jadi tontonan warga
Rekonstruksi tersebut membuat heboh masyarakat yang ada di sekitar lokasi.
Kehebohan terjadi karena warga sekitar ingin mendekat dan melihat proses rekonstruksi yang dilakukan FY lengkap dengan mengenakan kemeja tersangka berwarna oranye.
Anak-anak hingga orangtua turut menonton rekonstruksi yang diselenggarakan di salah satu toko bangunan.
Proses rekonstruksi makin jadi tontonan warga karena lokasi toko bangunan tepat di pinggir jalan dan dilakukan pada saat jam pulang kantor.
"Ayo Bu, jalan-jalan, jangan dilihat bikin macet belakang itu lihat," ujar salah satu petugas polisi.
"Iya Pak, oke ini dari luar," balas warga.
Beberapa polisi pun juga berjaga di depan pagar toko bangunan guna menghalau warga yang ingin masuk dan melihat secara dekat. Sesekali warga juga turut menyoraki pelaku.
Temuan baru, cairan kimia diracik dekat kantor polisi
Dalam salah satu adegan rekonstruksi yang sedang dijalankan, tepatnya di samping Polsek Kebon Jeruk, FY meracik soda api yang dicampur dengan air putih sambil minum kopi.
Petugas polisi meminta FY memeragakan adegan mulai dari memesan kopi, meracik soda api, lalu memasukkannya ke wadah.
"Kamu sempat ngopi?" tanya polisi saat rekontruksi di dekat Polsek Kebon Jeruk, Kamis (21/11/2019).
Dari kejauhan, FY mengangguk.
Lantas, kopi yang disediakan untuk FY pun diminumnya persis di samping tembok Polsek Kebon Jeruk sembari meracik cairan kimia.
Sebelum ke samping Polsek Kebon Jeruk, FY sempat mampir ke tempat servis pendingin udara yang berada tidak jauh dari toko bangunan yang berada di Jalan Meruya Ilir.
Perankan langsung tiap adegan
Ada 52 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersangka FY di tiga wilayah Jakarta Barat.
Dalam rekonstruksi, FY memerankannya langsung tanpa ada pemeran pengganti.
"52 adegan mewakili sembilan kegiatan. Di antaranya tiga adegan penyiraman, mewakili tiga TKP. Kemudian tiga kegiatan percikan air dengan soda api. Kegiatan pemberian dari soda api itu sendiri," ucap Kanit 2 Jatanras Ditreskrikum Polda Metro Jaya Kompol Hendro Sukmono di Polsek Kebon Jeruk.
Namun, adegan penyiraman air keras kepada para korban tidak dilakukan di TKP, tetapi di Polda Metro Jaya.
Dalam rekonstruksi, Hendro menunjukkan juga lokasi FY meracik soda api.
"Ada temuan baru. Awalnya, yang bersangkutan mengakui terkait masalah peracikan karena awalnya dia hanya melakukan dua lokasi peracikan, yaitu di gerai AC dan di Taman Aries, namun ternyata dari hasil interogasi dan tambahan, dia menyampaikan kalau di TKP terakhir dia meraciknya di warung kopi yang tadi baru saja kita laksanakan," ucap Hendro.
Tersangka FY telah menebar teror dengan menyiramkan air keras yang terbuat dari soda api dan air di tiga wilayah di Jakarta Barat.
Rentetan kasus
Pertama, terhadap dua siswi SMPN 229 Jakarta Barat A dan PN yang diserang ketika keduanya pulang sekolah pada 5 November 2019.
Kedua, aksi serupa juga menimpa seorang penjual sayur keliling bernama Sakinah (60). Perempuan paruh baya itu disiram air keras oleh FY di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, pada 8 November 2019.
Ketiga, penyerangan yang menimpa enam siswi SMPN 207 Jakarta Barat. Mereka disiram di Jalan Mawar, Srenseng, Kembangan, Jakarta Barat, pada 15 November 2019.
Saat kejadian, enam orang yang menjadi korban baru saja pulang dari sekolah.
Polisi kemudian menemukan fakta terbaru bahwa tersangka pernah menyiramkan air keras di kawasan dekat Polsek Kebon Jeruk pada 3 November 2019.
Namun, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa karena jumlah soda api yang dicampurkan ke dalam air terbilang sedikit.
Dugaan sementara, tersangka FY menebar teror penyiraman air keras untuk mendapatkan perhatian. Kepada polisi, dia mengaku kurang mendapat perhatian dari kakak perempuannya selama dirawat di rumah sakit pada tahun 2015.
Dia dirawat lantaran jatuh saat bekerja sebagai penyedia jasa reparasi AC. Namun, pernyataan tersangka tersebut dibantah oleh kakaknya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/22/10080041/rentetan-kejadian-penyiraman-cairan-kimia-diracik-sambil-ngopi-di-samping