JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Johnny Simanjuntak menyindir Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang dia nilai menganaktirikan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Johnny kemudian mengutip pernyataan mantan Wakil Gubenur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang mengatakan selama 6 bulan terakhir angka pengangguran di Jakarta meningkat.
Pernyataan tersebut disinggung dalam rapat komisi E DPRD DKI Jakarta dengan Dinas Pendidikan.
Sandi menyebutkan bahwa mayoritas pengangguran berasal dari lulusan SMK.
"Kemarin Pak Sandi sempat singgung, SMK banyak yang pengangguran. Bahwa selama ini, kita masih menganaktirikan sekolah kejuruan itu," ujar Johnny dalam rapat bersama eksekutif di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).
Jhonny menyinggung hal tersebut dalam rapat pembahasan anggaran untuk SMK di DKI Jakarta. Jhonny mengatakan, dulu alumni SMK dan STM terbilang hebat karena memiliki keahlian yang didukung oleh sekolah.
"Saya ingat tahun-tahun 60-an 70-an, ini sebagai gambaran aja. Ada sebuah STM di Kota Madyah Sumatra Utara yang alumninya betul-betul hebat. Karena memang seluruh pendukung untuk keahlian mereka, ada di situ," kata dia.
Jhonny mencontohkan salah satu SMK di Solo. Menurutnya, anak-anak SMK tersebut memiliki keahlian dan peralatan yang mendukung.
Dia berharap, DKI memiliki SMK serupa untuk menunjang kemampuan siswa. Menurutnya, saat ini keluaran DKI hanya unggul dalam beberapa bidang.
"Nah kalau bisa juga SMK kita seperti itu nanti, makanya saya ketika bicara kejuruan itu sangat tertarik. Karena apa, konon katanya walaupun didramatisir, SMK DKI Jakarta itu yang unggul keahliannya soal sastra jadi memang saya prihatin," lanjutnya.
Jhonny menyebut, untuk memperbaiki hal tersebut perlu adanya program yang jelas dari Dinas Pendidikan. Menurut dia, DPRD akan mendukung kemajuan SMK bila program dan anggaran yang disampaikan sesuai.
Sebelumnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, banyak siswa SMK yang mengeluh sulit mencari kerja pascalulus sekolah.
Hal itu dikatakan Sandiaga usai memberi pelatihan kewirausahaan di SMKN 51 Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (4/12/2019).
"Banyak keluhan bahwa anak-anak setelah lulus SMK ini banyak yang nganggur karena tidak tersambungnya skill yang dimiliki skill dan industri yang memberikan lapangan pekerjaan, seharusnya link and match," kata Sandiaga.
Berdasarkan hasil analisa, Sandiaga juga menyebut jumlah pengangguran di DKI Jakarta meningkat 50.000 orang terhitung sejak Juni hingga November 2019.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/05/20390931/kutip-ucapan-sandiaga-dprd-dki-sindir-disdik-soal-lulusan-smk-jadi