Monyet itu berhasil ditangkap setelah petugas berupaya dengan berbagai cara selama tiga hari berturut-turut.
Dua dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta ikut dikerahkan untuk menangkap monyet pada Jumat (13/12/2019).
Tulup (alat untuk tiup ramuan bius) dan obat bius disiapkan oleh dokter hewan.
Satu dokter hewan bersama petugas Satpol PP bertugas mengalihkan monyet dengan berbagai cara. Sementara dokter hewan lainnya membidik monyet tersebut dengan tulup.
Dalam waktu 30 menit, monyet yang berada dipelintas JPO itu berteriak setelah tubuhnya terkena tembakan suntik bius.
Akibat obat bius, monyet itu pingsan di atas atap Halte Transjakarta Grogol 2 dan langsung dibawa oleh dokter hewan.
Saat diamankan, para petugas melihat kalung besi melingkar di leher monyet. Diduga monyet itu dimiliki seseorang yang berhasil kabur.
Dokter Ari mengatakan, monyet itu akan dibawa ke Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) milik Unit Pengelola Taman (UPT) Margasatwa Ragunan.
"Di sana nanti akan diobservasi dulu kesehatan monyet ini," kata Ari.
Sementara itu, Aryati petugas TJ yang turut membantu proses penangkapan monyet mengatakan, keberadaan monyet tersebut meresahkan warga yang melintas di JPO.
"Kalau ganggu sampai ambil-ambil barang sih enggak lah, cuma iseng kesana-kemari," ucap Aryati saat ditemui di lokasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/13/15070551/monyet-yang-berkeliaran-di-halte-transjakarta-grogol-berhasil-ditangkap