Salin Artikel

Pahit Manis di Balik Bilik Pintar, Disangka Mushala hingga Hendak Digusur 2 Kali

Bilik Pintar berlokasi tak jauh dengan kompleks Pemakaman Belanda di Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan.

Pantauan Kompas.com pada pukul 14.00, Jumat (13/12/2019), Bilik Pintar terletak di antara tumpukan sampah barang bekas dan besi rongsokan.

Diliputi keterbatasan sarana-prasana, Bilik Pintar tetap berdiri kokoh.

Bowo (52), founder dari Bilik Pintar, mengungkapkan bahwa terdapat pahit manisnya cerita di balik berdirinya Bilik Pintar miliknya ini.

"Banyak sekali cerita di balik berdirinya Bilik Pintar ini. Dari yang dikira mushala sampai dianggap ilegal hanya karena berdiri di kawasan kumuh seperti ini," ungkapnya.

Bowo bercerita, Bilik Pintar miliknya pernah dianggap sebagai mushala oleh orang awam yang kebetulan lewat di kawasan Kampung Penampungan Ghasong ini. Hal itu karena terdapat alat shalat dan tulisan "kiblat" yang cukup besar di dinding.

Baginya, hal itu tak menjadi masalah. Yang terpenting, Bilik Pintar ini bermanfaat bagi orang lain. 

Tak hanya itu, ia bercerita bahwa dalam pembangunan Bilik Pintar ini, ia mengalami pengalaman pahit, salah satunya mengalami penggusuran.

"Bilik Pintar ini pernah digusur hampir dua kali. Pertama itu tahun 2010, waktu namanya masih Obama Edu Care (OEC). Yang kedua, hampir digusur pas tahun 2016 karena dianggap ilegal oleh petugas dari Pemprov DKI," kenangnya.

Pada tahun 2016, memang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menggusur kawasan itu.

Isu penggusuran itu tentu membuat warga resah dan khawatir kehilangan tempat tinggal dan Bilik Pintar yang dianggap sebagai tempat untuk mendapat pendidikan oleh anak-anak kurang beruntung.

"Enak saja Bilik Pintar dianggap ilegal. Bilik Pintar ini dibangun atas nama Indonesia, lihat, adanya bendera Indonesia yang artinya Bilpin dibangun atas asas-asas Pancasila," tegasnya.

"Sampai kapan pun, Bilpin tidak akan mati, meskipun oleh buldoser pun," ungkapnya.

Karena isu penggusuran itu, ia mulai mengurus dokumen dan legalitas hukum agar Bilpin legal dan mempermudah pengurusan kepindahannya apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

Ia menambahkan, Bilik Pintar ini juga sering mendapat bantuan dari organisasi non-pemerintah, para mahasiswa, bahkan donatur yang tak mau disebutkan identitasnya.

"Alhamdullilah banyak yang peduli dengan Bilik Pintar ini. Masih banyak mahasiswa yang mau jadi pengajar di sini," ujarnya.

Selain itu, setiap minggunya, sering diadakan bakti sosial (baksos) di Bilik Pintar ini.

"Setiap minggu pasti ada bakti sosial di sini. Besok Sabtu ada baksos dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), makanya kegiatan belajar mengajar diliburkan dulu," tambahnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/16/15192311/pahit-manis-di-balik-bilik-pintar-disangka-mushala-hingga-hendak-digusur

Terkini Lainnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke