Masuk bursa pencalonan pun bukan atas keinginannya melainkan dicalonkan Partai Gerindra.
"Saya sih tetap semangat untuk ya untuk tidak. Kenapa repot-repot, kan bukan hak saya sebenarnya. Itu saja," kata Saefullah di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2019).
Saefullah tak ingin memaksakan diri. Ia mengaku lebih berminat untuk mengemban jabatannya saat ini.
"Masa saya memaksakan diri. Enggak mungkin, bukan hak saya," ucapnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik kemarin mengatakan Saefullah tidak akan diajukan sebagai calon.
"(Saefullah) suruh jadi sekda saja. Jadi sekda lebih bagus jadi sekda," kata Taufik di Balai Kota, Kamis kemarin.
Posisi wagub DKI telah kosong sejak 10 Agustus 2018, setelah ditinggal Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Proses pemilihan wakil gubernur DKI di DPRD DKI berjalan alot. Panitia khusus (pansus) pemilihan wagub di DPRD DKI menyebutkan tata tertib pemilihan wagub sudah selesai dibahas.
Namun hingga kini rapat pimpinan gabungan untuk pembahasan tatib belum terlaksana.
Sebetulnya sudah ada dua cawagub dari PKS yang telah diajukan ke DPRD DKI yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Belakangan Gerindra juga mengusulkan empat nama kandidat yakni Saefullah, Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantoro, dan Ketua DPP Partai Gerindra Riza Patria.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/20/23511701/saefullah-tak-hiraukan-namanya-tak-masuk-calon-wagub-dki