Salin Artikel

Petugas Kebersihan Monas Berharap Sampah Berkurang Saat Perayaan Tahun Baru 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun baru menjadi momen yang ditunggu-tunggu dan sayang dilewatkan jika hanya berdiam di rumah.

Beberapa tempat wisata, khususnya di kota besar seperti Jakarta akan menggelar perayaan tahun baru yang besar.

Salah satu tempat wisata yang sering mengadakan acara perayaan tahun baru adalah Monas.

Namun efek perayaan tahun baru di taman seluas 80 hektar ini tidak begitu baik.

Sampah-sampah sisa perayaan tahun baru jauh lebih membludak daripada hari biasa atau bahkan hari libur lainnya.

Sampah-sampah yang berserakan tersebut dikeluhkan Aming, salah satu petugas kebersihan di Monas yamg sudah bekerja sejak puluhan tahun lalu.

"Memang selama saya kerja di sini sampah itu bludaknya kalau lagi ada perayaan aja mbak, seperti perayaan tahun baru, atau waktu reuni 212," ujar Aming.

Selain Aming, Siska yang baru 3 tahun bekerja sebagai petugas kebersihan Monas juga sependapat dengan Aming.

"Kalau lagi ada perayaan seperti perayaan tahun baru yang datang ke sini kan dari berbagai daerah jadi volume sampahnya bertambah," ujar Siska.

Namun, perayaan Tahun Baru 2020 tidak akan dipusatkan di Monas. Pusat Perayaan Tahun Baru 2020 akan digelar di Bundaran HI.

Siska dan Aming cukup lega dengan hal ini karena mereka berharap setidaknya sampah di Monas pada perayaan tahun baru bisa berkurang sehingga meringankan pekerjaan mereka.

Lamanya bisa sampai 3 hari

Siska dan Aming cukup senang dengan pusat perayaan tahun baru 2020 yang dipindahkan ke Bundaran HI.

Hal ini karena pada tahun-tahun sebelumnya untuk bisa mengembalikan keadaan Monas benar-benar bersih dari sampah memakan waktu yang lama.

"Sepengalaman saya kerja di sini sih proses pembersihan sampah sisa perayaan tahun baru selalu 3 hari," ujar Siska.

Menurut Siska, lamanya proses pembersihan dikarenakan Monas tidak libur pada tanggal 1 Januari.

Sehingga ketika petugas masih berusaha membersihkan sampah sisa perayaan tahun baru, pengunjung yang baru sudah datang lagi.

Hal lain yang membuat Siska dan Aming senang Monas tak lagi jadi pusat perayaan malam tahun baru.

Menurut Siska, sampah-sampah yang sulit untuk dibersihkan adalah tisu, puntung rokok, dan kertas-kertas dari letupan petasan.

Perayaan tahun baru di penghujung tahun biasanya bertepatan dengan musim hujan dan ketiga benda tadi mudah robek apabila kena air.

"Waktu perayaan tahun baru 2018 kemarin hujan, kan. Susah banget bersihin tisu, bekas petasan, sama puntung rokok karena dipungut ancur, disapu apalagi lebih ancur," tambah Siska.

Keterbatasan alat, bala bantuan datang

Siska menjelaskan kalau proses pembersihan sampah sisa perayaan tahun baru selalu dibantu oleh pihak PPSU alias pasukan oranye dan Damkar (Pemadam Kebakaran).

"Bantuan mesin-mesin gitu dari PPSU. Soalnya tahun-tahun lalu Monas belum punya mesin penyedot sampah. Sekarang udah punya, baru mau dipakai besok (perayaan tahun baru 2020)." ujar Siska.

"Biasanya kita manggil blangwir (Petugas Damkar) buat bantu nyemprot conblock," tambah Siska.

Penyemprotan conblock oleh Damkar ini adalah untuk membantu membersihkan conblock yang dipenuhi tanah kalau perayaan tahun baru bersamaan dengan turunnya hujan.

Aming menambahkan, biasanya sampah sisa perayaan tahun baru bisa masuk ke dalam 10 truk besar.

Truk-truk itu akan bolak-balik menjemput sampah ke Monas hingga semua sampah di Monas bersih terangkat dari tanah.

Ratusan petugas lembur demi Monas bersih

Menurut Siska, jumlah petugas kebersihan yang dikerahkan bisa sampai 500 orang.

Belum lagi ditambah dengan bantuan dari PPSU dan Damkar.

Untuk petugas kebersihan Monas sendiri ada yang bekerja selama 24 jam sejak pukul 00.00 tanggal 1 Januari dan ada yang baru mulai sejakl pukul 05.00 pada 1 Januari.

"Yang dikerahin 24 jam itu laki-laki, kalau perpemuan baru disuruhnya mulai dari pukul 05.00 pas tanggal 1 Januari," ujar Siska.

Sayangnya, petugas kebersihan Monas tidak mendapat bonus lembur di akhir tahun ini.

Para Petugas Kebersihan Monas ini ada perpanjangan kontrak tiap tahunnya.

Kontrak tiap tahun tutup buku pada 27 Desember 2019.

Sehingga hari-hari sisanya, dari tanggal 28-31 Desember, mereka bekerja dengan asas loyalitas tanpa mendapat bonus.

"Kalau PPSU kan suka dapet bonus akhir tahun, kalau kita enggak. Jadi cuma dapet gaji bulanan aja Rp 3,9 juta," ujar Siska.

Satu hal yang disyukuri dari Siska dan Aming adalah mereka sama-sama orang asli Jakarta.

Mereka tidak merasa diberatkan dengan pulang kampung ketika tugas akhir tahun membersihkan sampah sisa perayaan tahun baru 2020 sudah menanti mereka.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/31/12212341/petugas-kebersihan-monas-berharap-sampah-berkurang-saat-perayaan-tahun

Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke