Salin Artikel

Ini Tiga Kasus yang Polres Tangsel Belum Ungkap Selama 2019

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian Tangerang Selatan telah memaparkan ungkapan kasus yang terjadi di wilayah Tangsel sepanjang 2019.

Berdasarkan data yang tercatat, total kasus kejahatan pada 2019 mencapai 1.819. Dari jumlah tersebut, Polres Tangsel telah mengungkap 1.350 kasus.

Namun, Kompas.com mencatat, sedikitnya ada tiga kasus yang belum berhasil diungkap oleh Polres Tangsel, mulai dari dugaan pungli hingga bapak perkosa anak tiri.

1. Guru Ungkap Dugaan Pungli di Sekolah

Rumini, guru SD Negeri Pondok Pucung, Tangerang Selatan dipecat pada 3 Juni 2019 karena diduga vokal dalam membicarakan dugaan pungli di tempat mengajarnya.

Pemecatan itu ditandatangani oleh Dinas Pendidikan Tangerang Selatan.

Dugaan pungli yang disebutkan antara lain murid harus membeli buku paketnya sendiri dan ada pungutan uang kegiatan kesenian seperti Hari Kartini sebesar Rp 130.000 per siswa per tahun.

Selain itu, terdapat dugaan pungli lain aeperti uang praktik komputer yang dibebankan kepada siswa sebesar Rp 20.000 per bulan dan iuran instalasi infokus Rp 2 juta per kelas.

Kasus bongkar dugaan pungli tersebut pun berbuntut kepada laporan polisi. Rumini melaporkan dugaan tersebut ke Polres Tangsel pada Kamis (4/7/2019).

Namun, hingga di penghujung 2019, kasus tersebut belum menemukan titik terang.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Muharram Wibisono mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih memeriksa saksi-saksi, maupun rumini.

"Kendala kita di sini memang kita harus memastikan kembali tindak pidana yang terjadi. Sehingga dari beberapa klarifikasi dari yang sudah kita dapat belum mengarah," kata Muharram saat rilis akhir tahun 2019 di Polres Tangsel, Selasa (31/12/2019).

Sehingga, lanjut Muharram, jajarannya kembali memanggil saksi-saki tersebut, termasuk para wali murid untuk menemukan unsur pidana.

"Dan kami nanti akan memastikan keterangan-keterangan wali murid. Apakah unsurnya masuk pada tindak pidana yang terjadi," ucapnya.

2. Pelecehan Pemegang Payudara di Bintaro

Polres Tangerang Selatan juga masih melakukan penyelidikan terkait kasus pelecehan seksual yang dilakukan AM (18) dengan cara meremas payudara wanita berinisial R di kawasan Bintaro Sektor IX, Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Kamis (8/8/2019).

Pelaku AM sendiri bukan pertama kali melakukan pelecehan seksual terhadap R. AM juga pernah melakukan hal serupa tetapi gagal setelah tangannya berhasil ditepis oleh korban.

Muharram mengaku telah mengupayakan jajarannya baik tingkat polres dan Polsek untuk menangkap pelaku pelecehan tersebut yang telah dikantongi identitasnya.

"Namun kendalanya yang kita hadapi hingga saat ini adalah latar belakang dari pelaku ini adalah adalah orang yang punya permasalahan di rumahnya, sehingga pelaku tidak menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga," kata Muharram.

Menurut Muharram, anggotanya juga telah mencari ke titik-titik di mana pelaku singgah. Namun pelaku telah melarikan diri ke luar kota Tangerang Selatan.

"Selain itu pelaku juga sudah merubah karakteristik dari fisik. Karena yang pelaku saat setelah kejadian hingga sampai saat ini sudah mengetahui dari media dan informasi yang didapat kalau dia masuk dalam daftar pencarian orang," tuturnya.

Namun, sampai saat ini, kata Muharram, jajarannya masih memantau wilayah-wilayah di mana pelaku berada.

3. Bapak Perskosa Anak Tiri

Seorang pria berinisial S tega melakukan pemerkosaan terhadap anak tirinya berinisial H (16) yang merupakan warga Ciputat, Tangerang Selatan.

Aksi bejat tersebut dilakukan sejak korban duduk di bangku sekolah kelas 5 SD atau saat H berusia 12 tahun.

Peristiwa itu bermula saat ibu korban meninggal dunia karena penyakit yang diderita.

Saat itu pelaku S mulai melakukan pemerkosaan terhadap korban dan mengancam dengan menggunakan pisau untuk tidak bercerita.

Merasa perlakuan terhadap anak tirinya tersebut tak terbongkar, pelaku terus melakukan berulang hingga korban hamil dua kali.

Namun, saat itu korban yang masih usia belia tak mengetahui tanda-tanda kehamilan pertama hingga mengalami keguguran. Sementara kehamilan kedua dialami awal tahun 2019, korban menjaga kandungan hingga lahir anak perempuan.

Hal tersebut membuat aksi bejat pelaku terkuak. Ditemani neneknya, korban pun melaporkan ke Polres Tangerang Selatan pada Jumat (11/10/2019), lalu.

Terkait kasus tersebut, Muharram mengaku kehilangan jejak pelaku dalam proses penangkapan.

Pelaku yang memiliki profesi sebagai pemulung kerap berpindah-pindah tempat tinggal hingga menyulitkan polisi menangkapnya.

"Profesi si ayah tiri ini adalah pemulung. Kendala kasusnya sekarang karena ciri atau karakter dari tersangka ini adalah hidup secara nomaden, berpindah-pindah tempat," ujar Muharram.

Menurut Muharram, dari sekitar tiga bukan penyelidikan yang dilakukan, informasi terakhir yang didapat pelaku telah melarikan diri ke wilayah Jawa Barat.

"Terakhir yang bersangkutan sudah meninggalkan wilayah Tangerang Selatan. Informasi sudah lebih jauh di sekitar provinsi Jawa Barat," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/31/18194521/ini-tiga-kasus-yang-polres-tangsel-belum-ungkap-selama-2019

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke