Kondisi tersebut pun berpotensi memancing kemunculan ular di permukiman warga.
Hal tersebut dikatakan Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat saat dihubungi, Jumat (3/1/2019).
Kemunculan ular ke pemukiman warga disebabkan habitatnya yang rusak karena banjir.
“Ular ini juga korban akibat banjir, lubang-lubang tempat bersembunyi kan kemasukan air, dan tempat tempat dia mencari makan juga kemasukan air dan dia juga tidak bisa melawan arus. Begitu dia dapat tempat sandaran kemungkinan besar di tempat manusia,” kata dia.
Ular akan cenderung mencari tempat kering dan yang disinari matahari.
Jika belum mendapatkan sinar matahari, ular akan tetap bersembunyi di bagian-bagian rumah.
Namun Aji tidak menganjurkan warga membunuh ular liar yang ditemukan saat banjir.
Dia mengimbau warga untuk menghindari ular tersebut untuk sementara.
“Kalau bisa dihindari, disapu saja. Tapi kalau bisa ditangani tolong ditangkap dulu, dimasukan ke dalam karung lalu panggil kami atau panggil kebakaran,” kata dia.
Bagi warga yang menemukan ular bisa menghubungi nomor pihak Sioux Ular Indonesia di 08176800446 untuk ditangani lebih lanjut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/03/10133641/banjir-di-mana-mana-waspada-ular-masuk-ke-permukiman-warga