Salin Artikel

Ini Kata Anies Saat Inspeksi Banjir Jakarta Tanpa Wagub

Sebab, Anies dibantu anak buahnya untuk mengawasi penanggulangan banjir.

"Enggak, sebetulnya pengawasan di lapangan itu dikerjakan oleh seluruh jajaran, wali kota, kemudian kepala dinas. Semuanya bekerja," ujar Anies di Masjid Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).

Meskipun demikian, Anies menyadari tidak bisa meninjau semua posko pengungsian untuk korban banjir.

Sebab, masih ada 109 lokasi pengungsian yang tersebar di seluruh Jakarta.

"Saya menjalankan bagian saya menginspeksi, tapi tidak mungkin dikerjakan oleh satu pribadi, dua pribadi, tiga pribadi. Lokasinya ada 109. Jadi kalau wakilnya 109, baru semua tempat didatangi. Tapi kalau enggak, pakai sistem dan itu yang dibangun," kata Anies.

Hari ini, Anies meninjau lima titik posko pengungsian warga korban banjir, yakni Rusunawa Rawa Buaya, Kantor Kecamatan Cengkareng, GOR Cengkareng, Masjid Hasyim Asyari, dan Pejagalan.

Anies didampingi Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi, Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko, Kepala BPBD Subejo, dan jajaran lainnya.

Seperti diketahui, kursi wagub DKI Jakarta kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno pada Agustus 2018.

Partai pengusung Anies-Sandiaga pada Pilkada 2017, Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), telah menyerahkan dua nama bakal calon wakil gubernur pengganti Sandiaga ke DPRD DKI Jakarta pada Maret 2019.

Dua nama itu yakni kader PKS Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Namun, dua nama itu tidak kunjung diproses pemilihannya oleh DPRD DKI Jakarta.

Karena lamanya proses pemilihan wagub, Gerindra menyatakan ada kesepakatan baru antara partainya dengan PKS. Kesepakatan itu yakni mengganti nama bakal cawagub yang sudah diserahkan ke DPRD DKI Jakarta.

Calonnya satu orang berasal dari Gerindra dan satu orang dari PKS.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/03/19505901/ini-kata-anies-saat-inspeksi-banjir-jakarta-tanpa-wagub

Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke