Ketua Karang Taruna Kecamatan Cengkareng Kusnan berujar, selain bahan makanan dan air, pengungsi juga membutuhkan fasilitas kesehatan.
"Ada lima dokter dari Puskesmas Cengkareng yang standby setiap hari untuk mengawasi kesehatan para pengungsi yang terkena banjir," ujar Kusnan dalam wawancara di lokasi, Jumat (3/1/2020).
Kusnan menambahkan, layanan kesehatan ini mendapat respons baik dari masyarakat.
"Semua staff kelurahan dan kecamatan Cengkareng pada turun semua membantu korban. Semuanya tersebar di seluruh posko di Cengkareng," tambahnya.
Kusnan menambahkan, dokter ini bertugas untuk mengontrol kesehatan serta memastikan para pengungsi sehat dari penyakit.
Ia berujar, lansia dan balita diutamakan mendapat layanan fasilitas kesehatan ini.
"Fasilitas dokter keliling ini diutamakan untuk lansia dan balita, karena mereka lebih berhak. Mereka rentan banget kena penyakit, terutama pascabanjir ini," katanya.
Kusnan menambahkan, penyakit yang diderita para lansia pun beragam, mulai dari asam urat, pegal-pegal, serta meriang, dan demam.
"Ya kan di sini pakai AC sih. Biasanya lansia kan enggak kuat dingin-dingin, jadi sering tuh pada meriang," ucapnya.
Tak hanya itu saja, para lansia ini juga sering mengalami pegal-pegal ketika harus tidur di lantai yang hanya bermodalkan matras dan selimut saja.
"Namanya lansia, mereka kan agak susah kalau harus tidur dengan posisi gini, jadi sering banget lansia tuh pegel-pegel," ujar Kusnan.
Adapun dokter-dokter ini memiliki tiga shift, yaitu pukul 08.00-11.00 WIB, pukul 13.00=17.00 WIB, dan pukul 19.00-22.00 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/04/17420261/5-dokter-keliling-siaga-di-posko-banjir-gor-cengkareng