TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 22 yang berada di Jalan Nurul Ikhlas, Lengkong Karya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Senin (6/1/2020), harus tertunda.
Di hari pertama masuk sekolah usai liburan, mereka justru sibuk bersih-bersih sekolah yang terendam banjir pada Rabu (1/1/2020) lalu.
Dari pantuan Kompas.com, pelajar yang kompak berseragam olahraga tersebut sibuk membersihkan area sekolah, dari mulai halaman hingga kelas mereka masing-masing.
Dengan berbekal alat kebersihan, mereka membersihkan air dan lumpur sisa banjir yang masuk.
"Hari ini kegiatan belajar sudah berjalan. Memang diawali setiap pertemuan, ada briefing dulu terkait pascabanjir juga," kata Kepala Sekolah SMPN 22 Tangsel Yantho di lokasi.
Menurut Yantho, bencana banjir yang melanda sejak Rabu lalu merendam kawasan sekolah yang berdekatan dengan aliran air Kali Angke.
Di halaman sekolah, banjir merendam dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.
"Pada saat masuk kelas itu ternyata (air) sudah hampir 1 meter juga. Karena kursi duduk itu sudah basah semua. Kita bayangkan bagaimana lumpur masuk kelas dan lab," ucapnya.
Kondisi tersebut, kata Yantho, membuat aktivitas belajar mengajar terganggu karena kondisi kelas menimbulkan bau yang tidak sedap.
Sehingga kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit pada para siswa-siswi.
"Karena bagaimana pun keadaan kelas baunya kurang nyaman karena khawatir bisa menimbulkan penyakit juga," tutupnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/06/11160991/pelajar-smpn-22-bersihkan-lumpur-usai-kelas-terendam-banjir