Salin Artikel

Menelusuri Rodiyah, Perempuan di Balik Viralnya Teriakan Gubernur DKI Rasa Presiden

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Rodiyah mendadak viral di media sosial setelah pemberitaan dirinya yang meneriakkan kalimat "Gubernur DKI rasa presiden".

Berita itu ditulis Kompas.com dengan judul "Anies Kerja Bakti Saat Hujan di Kelurahan Makasar, Warga: Gubernur DKI Rasa Presiden".

Rodiyah meneriakkan kalimat tersebut saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerja bakti membersihkan sampah pasca-banjir di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).

Nama Rodiyah pun diberitakan oleh sejumlah media online nasional setelah teriakan tidak lazim alias unik itu. Agenda kerja bakti itu diliput berbagai media online nasional setelah mendapatkan agenda kegiatan Gubernur DKI Jakarta pada hari Minggu.

Di agenda itu tertulis "Anies akan melakukan kerja bakti di Jalan Kerja Bakti, Makasar, Jakarta Timur pada pukul 07.30".

Oleh Kompas.com, agenda itu dianggap bernilai berita karena aktualitasnya berkaitan dengan penanganan banjir yang terjadi di Jakarta selama beberapa hari dan memakan banyak korban.

Agenda tersebut diketahui semua media yang meliput kegiatan di Balai Kota DKI Jakarta. Di lokasi liputan pagi itu, Kompas.com bertemu beberapa reporter media lainnya. 

Kemunculan Rodiyah

Saat Anies melakukan kerja bakti bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta, di antaranya Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Wali Kota Jakarta Timur Ali Anwar, dan pasukan dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta, Rodiyah muncul di tengah kerumunan warga.

Rodiyah saat itu mengenakan baju berwarna hitam dengan tulisan "Relawan 212" di bagian depan. Rambut hitamnya pun diikat ke belakang.

Rodiyah tampak semringah saat berada di dekat Anies, dia pun mengangkat ponselnya untuk mengabadikan momen itu.

Saat itu, Rodiyah mengaku sedang melakukan siaran langsung Facebook melalui ponselnya.

Dengan suara lantang, Rodiyah pun memuji sosok Anies.

"Saya warga Kampung Makasar, khususnya RW 7. Terima kasih, Pak. Good good bener good," kata Rodiyah.

Tak berhenti sampai di situ, dia juga mengancungkan jempolnya. Kemudian dia juga mengangkat simbol telunjuk dan jempol ke hadapan kamera ponselnya.

"Ini saya lagi siaran langsung," kata dia.

Rodiyah kemudian mengarahkan ponselnya ke wajah Anies dengan senyum semringah. Dia kembali mengulangi ucapan sebelumnya yang memuji sosok Anies.

"Good bener. Gubernur DKI rasa presiden," ujar Rodiyah sambil mengangkat jempolnya.

Tak lama kemudian, Rodiyah pun menyebut dirinya sebagai "Relawan 212".

Mendengar pujian Rodiyah, Anies yang berada di sampingnya hanya merespons dengan senyum.

Penulisan berita tentang Rodiyah

Seusai melayani permintaan siaran langsung Rodiyah, Anies dan jajaran DKI lain kembali melanjutkan kerja baktinya.

Reporter Kompas.com pun membuat berita dari kemunculan dan teriakan Rodiyah tersebut karena merupakan peristiwa paling menarik dan paling bernilai berita dalam kegiatan kerja bakti di Kampung Makasar.

Pemilihan judul berdasarkan kutipan Rodiyah yang diambil dari rekaman suara milik reporter Kompas.com.

Setelah pemberitaan Rodiyah beredar, warganet pun berspekulasi tentang sosoknya.

Ada yang mengatakan Rodiyah adalah warga "bayaran" Pemprov DKI untuk meneriakkan kalimat "Gubernur DKI rasa presiden".

Ada pula yang berspekulasi melalui media sosial, sejumlah media online telah dibayar oleh Pemprov DKI untuk menerbitkan berita tentang Rodiyah.

Spekulasi itu tidak cukup berdasar. Berita itu merupakan hasil liputan wartawan Kompas.com di lapangan, bukan press release atau keterangan tertulis yang dibagikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Spekulasi soal kemiripan judulnya dan kutipannya bisa dijelaskan karena peristiwanya sama dan kejadiannya disaksikan bersama-sama. Reporter di lapangan dari berbagai media melihat nilai berita dari agenda kerja bakti itu terletak di teriakan Rodiyah yang unik.

Di media oline, reporter sudah terbiasa bekerja dengan membuat angle dan judul yang menarik bagi pembaca. Media online juga terbiasa bekerja menyesuaikan kata kunci yang kira-kira akan banyak dicari oleh para pembaca melalui mesin pencari.

Dengan cara berfikir dan logika mencari berita yang sama, maka tidak mengherankan jika angle dan judul berita bisa mirip satu sama lainnya. Hal ini terjadi di banyak berita berbasis peristiwa, terutama berita-berita hardnews.

Kompas.com sering menyuarakan suara dari bawah, tak peduli apakah pendapat tersebut mendukung pemerintahan saat itu atau justru malah mengkritiknya. Contoh berita lain yang merupakan suara dari bawah dan berupa kritik terhadap pemerintahan bisa diklik di berita: Korban Banjir Teluk Gong: Anies Datang Doang ke Sini, Warganya Kelaparan.

Siapa sosok Rodiyah sebenarnya?

Pada hari yang sama, berita ini viral di media sosial.

Sejumlah pihak bertanya-tanya soal kemiripan berita di beberapa media online.

Atas kejanggalan kemunculan Rodiyah yang mencuri perhatian, Kompas.com pun menelusuri kembali keberadaan Rodiyah di Kelurahan Makasar dengan bermodalkan informasi RW 7 yang merupakan tempat tinggal Rodiyah.

Pada Minggu (6/1/2020) malam, reporter Kompas.com Rindi Nuris Velarosdela kembali ke Kelurahan Makasar untuk mencari Rodiyah.

Penelusuran berlangsung berjam-jam karena warga sekitar tidak mengetahui informasi keberadaan Rodiyah. Warga yang ingin membantu pun meminta alamat detail Rodiyah, tetapi tidak ada.

Reporter Kompas.com pun menunjukkan foto Rodiyah saat memuji Anies pada kegiatan kerja bakti.

Ada warga yang mengaku mengetahui lokasi rumah Rodiyah.

Namun, warga yang tidak mau disebut identitasnya itu tidak berkenan menunjukkan alamat rumah Rodiyah.

Warga itu mengarahkan reporter Kompas.com untuk bertanya langsung kepada Ketua RW 7.

Kompas.com mulai mendatangi lokasi rumah Rodiyah berdasarkan informasi Ketua RW 7, tetapi saat itu jam menunjukkan pukul 21.30 dan rumah tampak tertutup.

Penelusuran kembali dilanjutkan keesokan harinya, Senin (6/1/2020).

Tadi pagi, reporter Kompas.com Rindi kembali ke rumah Rodiyah di RT 3 RW 7, Kelurahan Makasar, Jakarta Timur.

Namun, Rodiyah memilih bungkam untuk berbicara kepada Kompas.com. Saat itu, Kompas.com mencoba menghubungi nomor telepon Rodiyah.

Kendati demikian, Rodiyah tetap tidak merespons pesan WhatsApp atau telepon dari Kompas.com.

Pada pukul 16.00 WIB, reporter Kompas.com masih berupaya untuk mewawancarai Rodiyah.

Meskipun bertemu Rodiyah, hasilnya nihil. Rodiyah tetap memilih bungkam untuk diwawancara. Rodiyah tidak mau diwawancara lagi karena merasa sudah cukup bicara dengan media.

 

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/06/23475901/menelusuri-rodiyah-perempuan-di-balik-viralnya-teriakan-gubernur-dki-rasa

Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke