Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, langkah pertama yang mereka lakukan adalah berkoordinasi dengan BMKG.
"Selain terjadinya hujan kembali, BMKG memperkirakan tanggal 9-12 Januari permukaan air laut akan naik," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/1/2020).
Dari hasil koordinasi tersebut, Pemkot Jakarta Utara mengambil langkah dengan pendataan ulang wilayah rawan genangan.
Selain itu, Pemerintah kota akan menyiapkan sejumlah hal jika bencana kembali terjadi seperti perahu karet, genset, dan tenda lokasi.
Mereka juga memetakan titik-titik evakuasi berdasarkan data wilayah rawan genangan yang telah diperbarui.
"Perbaikan infrastruktur, pengerukan sedimen tali air, perbaikan pintu dan pompa air juga terus dikerjakan mengingat pesisir Jakarta ini kerap tergenang akibat air laut yang pasang," ujar Ali.
Ia juga menyampaikan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada 1 Januari lalu menyebabkan kerusakan pada berbagai infrastruktur dan jaringan Ultilitas kota.
Rob sempat terjadi di Kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (9/1/2020) pagi tadi.
Berdasarkan keterangan warga, air sempat naik hingga ketinggian 10-20 cm.
Kadori (50), salah seorang nelayan yang tinggal di Kawasan Kampung Kerang Hijau mengatakan, rob pagi tadi hanya menggenangi bibir pantai.
Kadori menjelaskan, rob sempat terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, dan berangsur surut sekitar dua jam kemudian.
Ia juga menyampaikan bahwa hari ini merupakan hari kedua meningkatnya air laut akibat hembusan angin barat.
Jika berkaca tahun-tahun sebelumnya, pada minggu awal naiknya gelombang belum sampai merendam permukiman yang ada.
"Biasanya yang parah itu tanggal 20-an, kalau awal-awal begini belum," ujar Kadori.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa akan terjadi pasang maksimum di daerah pesisir Jakarta Utara pada 9-11 Januari 2020, antara pukul 10.00-11.00 WIB.
Kepala Bidang Informasi Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan, meskipun saat ini sudah memasuki musim hujan, pasang maksimum pada Januari ini belum tentu berdampak pada banjir rob.
"Hanya pasang maksimal saja, belum berdampak (banjir) rob," kata Eko, Sabtu (4/1/2020).
Meski demikian, Eko mengakui bahwa pasang maksimum pada umumnya menjadi penyebab utama terjadinya banjir rob.
Di daerah-daerah yang sudah langganan, seperti Muara Baru, banjir rob bahkan berpotensi terjadi setidaknya dua kali dalam sebulan.
Masyarakat yang sering terdampak banjir rob harus lebih waspada ketika pasang maksimum terjadi bersamaan dengan hujan deras.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/09/20361691/pemkot-jakarta-utara-persiapkan-langkah-antisipasi-banjir-dan-rob