Rani dari awal bergabung dengan beberapa ketua fraksi dan berwacana membentuk pansus untuk banjir.
Namun, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Mohammad Taufik dan Anggota Fraksi Gerindra lainnya, yakni Syarif mengaku tak setuju adanya pansus tersebut.
"Oh enggak (pecah suara) kan saya tetap. Tapi lebih ke masyarakatnya dahulu. Kalau ada cara lebih baik, misalnya ini kita panggil semua yang terkait, tanpa pansus, bisa," ujar Rani di Rumah Pompa Sunter Selatan, Jakarta Utara, Senin (13/1/2020).
Meski demikian, Rani mengaku tak menolak adanya pansus banjir selama hal tersebut bertujuan baik bagi masyarakat.
Namun, jika banjir bisa dibahas tanpa pansus pun, Ia tak keberatan.
"Dari awal saya sudah bilang, kalau memang pansus itu bisa dibuat, terus demi kebaikan enggak masalah. Tapi kalau ada cara lain lebih baik dari pansus kenapa gak kita laksanakan?" kata dia.
"Gitu saya juga sudah berkoordinasi dengan ketua saya, pansus ini wacana supaya kita bergerak saja. Tapi jadi atau tidaknya dibuat itu kan gimana keputusan sama-sama. Don't worry," tambahnya.
Sebelumnya, tujuh Fraksi DPRD DKI Jakarta tetap sepakat untuk membentuk panitia khusus (pansus) banjir.
Tujuh fraksi tersebut, yakni Fraksi PDI-P, Fraksi PAN, Fraksi Demokrat, Fraksi PSI, Fraksi Nasdem, Fraksi Golkar, dan Fraksi PKB-PPP.
Namun, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohammad Taufik tak menyetujui adanya pansus banjir tersebut karena terkesan lebay.
"Enggaklah. Lebay, sekarang jangan nyari kesalahan. Justru yang harus didorong adalah bagaimana penanganan pasca banjir," ucap Taufik saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/1/2020).
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/13/21590271/ketua-f-gerindra-dprd-dki-bantah-internal-pecah-soal-pansus-banjir