Dari tujuh minimarket di wilayah Tangerang Selatan yang dibobol, hasilnya mereka klaim untuk digunakan menyantuni anak yatim dan janda tidak mampu.
"Hasilnya, biasanya sebagian buat anak yatim dan janda kurang mampu serta dan kebutuhan sehari-hari," kata pelaku AM saat di Polres Tangerang Selatan, Senin (20/1/2020).
Menurut AM, biasanya dia dan tiga temannya akan menyantuni anak yatim setelah pembagian hasil curian sudah merata.
Setelah itu, mereka menyisihkan berupa uang pecahan Rp 50.000 untuk dibagikan kepada 50 orang anak yatim yang ada di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
"Rp 50.000 saya kasih per orang. Ada 50 orang, itu di panti, ada di dekat Kalideres," katanya.
Sementara untuk ide dan cara membobol ATM di minimarket, AM mengaku sebelumnya ia diajak oleh rekannya.
"Saya diajak teman saya. Baru tiga kali saya ikut. Kebanyakan di luar Tangsel," ujar dia.
Sementara Kanit Reskrim Polres Tangsel AKP Muharram Wibisono mengatakan, saat ini jajarannya masih melakuakan penyelidikan terkait pengakuan pelaku yang membagikan hasil curian kepada anak yatim tersebut.
"Kami masih belum tahu. Saat ini kita masih kembangkan lagi dari pengakuannya apakah benar atau tidak. Karena dari tujuh minimarket hasilnya kurang dari Rp 1 miliar," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/20/23011471/pembobol-atm-di-pondok-aren-klaim-gunakan-uang-curian-untuk-santunan