TANGERANG, KOMPAS.com - Kelenteng tertua di Tangerang, Boen Tek Bio menyiapkan sekitar 10.000 ikat hio atau dupa untuk persiapan sembahyang tahun baru Imlek 2571.
"Kita siapkan juga cadangan, biasanya lebih dari itu," kata Sekretaris Badan Pengurus Perkumpulan Boen Tek Bio Ruby Santamoko saat ditemui di Kelenteng Boen Tek Bio, Kota Tangerang, Rabu (22/1/2020).
Ruby menjelaskan, tidak ada persiapan spesial jelang Imlek. Hanya ada beberapa ornamen lampion yang dipasang di kelenteng.
"Tapi tidak banyak, lampion itu milik kelenteng dan tidak dibebankan ke umat," ucap Ruby.
Dia mengatakan, persiapan lainnya hanya bersih-bersih tempat persembahyangan.
Dipastikan ada ribuan warga etnis Tionghoa akan bersembahyang di kelenteng tersebut.
"Bisa ribuan orang, tapi nanti yang datang biasanya bergiliran," ucap Ruby.
Kompas.com kemudian diajak berkeliling oleh staf sekertaris umum pengurus, Tedy Santibalo untuk melihat kesiapan Boen Tek Bio menyambut imlek.
Dia mengatakan, dalam merayakan Imlek, akan ada acara lanjutan seperti Cap Gomeh yang meriah.
"Jadi kalau tahun baru lebih banyak yang sembahyang saja, untuk meminta keberkahan di tahun baru," kata dia.
Biasanya orang-orang akan berduyun-duyun sembahyang di Kelenteng untuk mengharapkan tahun baru yang datang diisi oleh kesehatan dan keluasan rezeki yang baik.
"Biasanya setelah sembahyang, semua pulang untuk berkumpul bersama keluarga," ucap Tedy.
Sedangkan acara Cap Gomeh dilakukan dua minggu setelah Imlek. Dalam acara tersebut akan berkumpul banyak orang untuk bersilaturahmi.
"Jadi ketika Imlek, bulan gelap. Cap gomeh dilakukan saat bulan purnama dan akan ada banyak yang berkumpul, dan juga banyak acara," tutur Tedy.
Beragam acara Cap Gomeh di antara tarian Barong Sai dan musik khas etnis Tionghoa.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/22/15032501/kelenteng-boen-tek-bio-siapkan-10000-hio-untuk-sembahyang-saat-imlek