"Kita berharap, DPRD kan lagi bekerja. Tetap berharap DPRD ini dapat mengentikan proyek revitalisasi ini," kata Direktur Eksekutif Walhi Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/1/2020).
Tak hanya penghentian proses revitalisasi, Walhi juga berharap agar seluruh pohon yang ditebang Pemprov ditanam kembali.
Tubagus mengatakan, Walhi tidak melihat adanya urgensi dalam merevitalisasi kawasan Monas.
Justru, urgensi saat ini adalah kebutuhan DKI Jakarta akan pepohonan dan ruang terbuka hijau (RTH).
"Kita rasakan betul kerusakan ekologis Jakarta. Kan terlihat betul, banjir dan polusi udara segala macam, dan justru Pemprov DKI menebang pohon," ujar Tubagus.
Menurut dia, yang dilakukan oleh Pemprov DKI justru mencerminkan bahwa pejabat saat ini sama sekali tidak memprioritaskan permasalahan lingkungan hidup.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Revitalisasi dimulai setelah penandatanganan kontrak dengan pemenang lelang PT Bahana Prima Nusantara pada November 2019
Menurut Kepala UPT Monas Isa Sanuri, ada 205 pohon yang ditebang di area revitalisasi pelataran sisi selatan Monas.
Rinciannya, 150 pohon ukuran besar dan 55 ukuran pohon kecil.
"Itu sebenarnya bukan ditebang begitu saja. Jadi pohon-pohon itu akan dipindahkan. Kalau tidak bisa dipindahkan akan kami buat baru (pohon-pohon)," kata Isa, Senin (20/1/2020).
Namun berdasarkan pantauan di lokasi, tidak ditemukan pemindahan pohon-pohon besar tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/23/15572511/ratusan-pohon-dibabat-walhi-desak-dprd-dki-bergerak-hentikan-revitalisasi