Salah satunya terjadi di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (24/1/2020) lalu. Kala pelaku pornoaksi itu menyasar lima orang bocah di kawasan tersebut.
Psikolog Klinis dan Hipnoterapis dari Smart Mind Center Consulting Alexandra G Adeline menyarankan masyarakat yang melihat aksi ekshibisionisme agar mengabaikannya.
Dengan begitu, menurut Alexandra, ekshibisionis tak lagi mencari perhatian dengan aksinya itu.
"Yang bisa diedukasi ke masyarakat adalah supaya belajar untuk mengabaikan sama sekali tingkah mereka (pengidap ekshibisionisme)," ujar Alexa kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).
Alexa mengatakan, dengan mengabaikan aksi pengidap ekshibisionisme, maka akan membuat mereka kesal. Sebab merasa tak diperhatikan seperti yang diinginkannya.
"Karena hal itulah yang membuat orang dengan gangguan ekshibisionisme kesal dan merasa tidak diperhatikan," Ucapnya.
Dengan tidak ada lagi yang menarik perhatian pengidap ekshibisionisme, maka lambat laun dia akan sadar jika yang dilakukannya meresahkan orang lain.
"Perlu dibangkitkan kesadaran diri untuk berubah baru mereka bisa berubah. Maka masyarakat belajar mengabaikannya," kata Alexa.
Dalam dua pekan terakhir, sekitar tiga aksi ekshibisionisme terjadi. Pelaku merupakan laki-laki yang masturbasi depan umum.
Polisi telah mengungkap dua di antaranya. Pertama, kasus masturbasi di hadapan lima bocah di Cikarang Timur, Bekasi, pada Senin (20/1/2020).
Polisi menangkap pelaku Brusly Wongkar (40). Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku diketahui mengidap kelainan seks.
Pelaku mengaku telah melakukan aksi serupa hingga ratusan kali.
Pelaku menyasar korban baik dewasa maupun anak-anak, apabila gairah seksualnya meningkat.
Kedua, kasus ekshibisionisme terhadap tiga perempuan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Kamis (23/1/2020).
Pelaku menangkap pelaku bernama Jarmaden (48). Sopir taksi online tersebut beraksi saat sedang menunggu penumpang.
Jarmaden sudah memainkan alat kelaminnya sebelum melihat tiga perempuan tersebut.
Ketika dia melihat perempuan di depannya, pelaku kemudian membuka kaca mobilnya.
Kepada polisi, tersangka mengaku melakukan perbuatannya untuk memuaskan diri sendiri.
Satu kasus lain, yakni ekshibisionisme di bawah JPO Ahmad Yani, Bekasi. Namun, polisi belum berhasil menangkap pelaku, meskipun saksi menyebut bahwa fenomena ini telah berlangsung tahunan di tempat yang sama.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/28/09382341/pengamat-sarankan-agar-masyarakat-abai-jika-temukan-seorang