Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu datang ke Fraksi Golkar untuk menggalang dukungan dalam pemilihan wagub DKI pengganti Sandiaga oleh DPRD DKI.
"Dengan kami datangi, mungkin saya juga belum terlalu kenal baik, kalau enggak paham (mengenal), kan enggak sayang dengan kami," ujar Nurmansjah seusai bertemu Fraksi Golkar di Gedung DPRD DKI.
Sebelum bertemu anggota Fraksi Golkar, Nurmansjah sudah mendatangi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), PDI-P, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dia juga akan mendatangi fraksi-fraksi lainnya di DPRD DKI.
Setelah bertemu beberapa fraksi, Nurmansjah mengaku mendapat sejumlah masukan.
"Intinya bagaimana supaya ada kerja sama, harmonisasi, dengan Pak Gubernur, saya bisa jadi wakil yang baik," kata Nurmansjah.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar Basri Baco berpesan agar Nurmansjah bisa bersinergi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Selain itu, Nurmansjah juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan DPRD DKI Jakarta.
"Kalau eksekutif dan legislatifnya akur, maka akan banyak manfaat dan yang paling beruntung adalah rakyat Jakarta," ucap Basri.
Ketentuan soal mekanisme pengisian kekosongan jabatan wagub diatur dalam Pasal 176 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah.
Pasal itu mengatur, partai politik pengusung harus mengusulkan dua orang cawagub untuk dipilih oleh DPRD provinsi dalam rapat paripurna.
Adapun Gerindra dan PKS telah menyerahkan dua nama cawagub DKI ke DPRD melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dua nama itu adalah Nurmansjah dan politikus Gerindra Ahmad Riza Patria.
Mereka menggantikan dua nama cawagub sebelumnya, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Gerindra dan PKS mengganti nama cawagub karena nama Agung dan Syaikhu tak kunjung diproses oleh DPRD DKI Jakarta.
Padahal, dua nama itu sudah diserahkan ke DPRD pada Maret 2019.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/29/13575391/galang-dukungan-cawagub-dki-nurmansjah-lubis-keliling-fraksi-dprd