Salin Artikel

Asal Usul Kelurahan Kebon Kacang, Wilayah Pinggiran yang Berubah Jadi Perkantoran

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mendengar nama Kelurahan Kebon Kacang, apa yang terpikirkan oleh anda?

Kita semua pasti berpikir bahwa asal usul nama kelurahan ini karena dulunya wilayah tersebut mempunyai kebun besar yang ditumbuhi kacang.

Benar saja, dahulu sekitar tahun 1930-an, Kebon Kacang merupakan daerah di pinggiran Batavia (nama sebelum Jakarta).

Saat itu wilayah di Kecamatan Tanah Abang tersebut belum memiliki banyak penduduk, berbanding terbalik dengan tanaman yang tumbuh yakni kacang hingga diberi nama Kebon Kacang.

Dikutip dari buku Lexicografi Sejarah dan Manusia Betawi IV karya Ridwan Saidi, pada masa itu polusi perkotaan belum merajalela.

Terdapat banyak lahan bermain untuk anak-anak, pepohonan yang rimbun, masyarakat bebas berjalan kaki ke beberapa tempat dan mudahnya menjalankan pekerjaan.

Penduduk melihat masa ini sebagai masa normal dengan ketenteraman, ketertiban, dan ketenangan di kampungnya.

Datangnya Jepang sekitar tahun 1940-an membawa perubahan pada kehidupan penduduk kampung Kebon Kacang.

Pada masa ini, penduduk merasakan ketidakamanan dan ketidaknyamanan karena sulitnya menjalankan pekerjaan, mendapatkan makanan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya.

Namun setelah Jepang beranjak dari Indonesia, kehidupan penduduk Kebon Kacang kembali normal.

Perubahan di zaman Ali Sadikin

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di kampung tersebut, rumah-rumah pun bermunculan.

Kepadatan penduduk di Kampung Kebon Kacang tampaknya membawa kekhawatiran pada Pemerintah Provinsi Jakarta.

Pemprov Jakarta khawatir Kampung Kebon Kacang akan berubah menjadi kawasan yang padat dan miskin di pusat kota Jakarta.

Pemda lewat pemimpin tertingginya, Gubernur Ali Sadikin berupaya untuk mengubah wajah kampung tersebut.

Kebon Kacang pun diubah menjadi wilayah perkantoran dan permukiman yang lebih elit dan elegan.

Karena banyaknya pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, penduduk kampung menyebut masa setelah 1965 sebagai masa pembangunan.

Masa ini berlangsung selama lebih kurang 16 tahun dari 1965 hingga 1981.

Namun setelah tahun 1981, Kampung Kebon Kacang mulai menghilang. Hanya tersisa sebagian kecil wilayah yang kini dijadikan Kelurahan Kebon Kacang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/01/17264091/asal-usul-kelurahan-kebon-kacang-wilayah-pinggiran-yang-berubah-jadi

Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke