Salin Artikel

Semangat Murid SDN Samudrajaya 04 Pantang Padam meski Sekolah Bobrok

JAKARTA, KOMPAS.com - Miris, itulah kondisi yang dapat diungkapkan berkait kondisi bangunan SDN Samudrajaya 04 di Tarumanegara, Kabupaten Bekasi.

Meski begitu, anak-anak murid di sekolah ini pantang patah semangat.

Buktinya, para murid tetap bersekolah untuk menimba ilmu walaupun Kamis (6/2/2020) pagi ini hujan mendera.

Mereka seolah tak khawatir jika nanti sekolah banjir atau bahkan atapnya bocor saat proses belajar mengajar berlangsung.

Dengan kondisi atap bolong, dinding retak bahkan rapuh, murid-murid sekolah SDN Samudrajaya 04 tetap fokus belajar.

Tak ada suara bising yang dikeluarkan saat mereka belajar. Meski dinding antarkelas terbuka dengan kelas lainnya. Mereka tidak saling mengganggu satu sama lain.

Buku pelajaran yang ada di atas mejanya mereka baca dengan seksama serta serius mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.

Sesekali guru yang ada di kelas itu berkeliling memantau murid mengerjakan tugas yang diberikannya.

Kompas.com pun berkesempatan mendatangi salah satu kelas yang sedang kosong.

Kelas itu tampak gelap, tak ada lampu yang menyala. Murid di dalamnya tengah asyik berbincang dan bersenda gurau.

Saat dihampiri, mereka mulai mencurahkan cerita tentang proses belajar dalam keadaan sekolah yang memprihantikan itu.

Aulia, murid kelas IV SDN Samudrajaya 04 bercerita bahwa setiap hari ia berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.

Meski kondisi sekolah yang memprihatinkan saat hujan deras melanda, murid yang bercita-cita menjadi guru tersebut tak pernah absen.

"Aku kalau izin pas lagi sakit aja, kalau hujan tetap masuk pakai jas hujan," ucap Aulia.

Aulia mengatakan, ia kerap khawatir kelasnya akan bocor saat hujan deras. Sebab, tetesan hujan akan membasahi buku pelajarannya.

Sehingga tiap kali datang hujan, Aulia selalu menengok ke atas, waspada tetesan air membasahi bukunya.

"Iya kalau hujan kan bocor, kadang netes, gitu, ke buku. Makanya aku siap-siap pindah duduknya ke tempat yang atapnya tidak bocor," ucap dia.

Nirmala, siswa kelas IV lainnya mengatakan, jika hujan sudah deras biasanya mereka langsung pindah belajar di lorong.

Terkadang murid-murid itu juga dipulangkan karena kondisi sekolah yang tak mungkin melanjutkan proses belajar mengajar.

Kata Nirmala yang bercita-cita sebagai ustadzah, sistem belajar seperti itu membuatnya terganggu.

"Iya terganggu banget sebenarnya. Tapi mau gimana, kami harus ngebut belajar di rumah supaya enggak ketinggalan banget," kata dia.

Keadaan sekolah yang memprihatikan tak jarang membuat murid di SDN Samudrajaya 04 cemburu dengan sekolah lainnya.

Hal itu dipicu keadaan sekolah pada umumnya yang nyaman untuk belajar.

Bangunan sekolah yang kokoh, lapangan upacara, lapangan basket, perpustakaan tempat mereka belajar menambah ilmu, bahkan toilet yang nyaman tak ditemukan di SDN Samudrajaya 04.

Bahkan kata Azzahra, murid kelas IV lainnya, setiap hendak buang air kecil, murid SDN Samudrajaya 04 harus menumpang di warung depan sekolah.

"Kadang ada juga yang nahan pipis sampai pulang. Kalau aku mah rumahnya dekat, tinggal pulang aja," ucap dia.

Azzahra dan anak-anak murid lainnya berharap sekolah mereka segera direnovasi.

Mereka ingin mencicipi nikmatnya belajar di sekolah sebagaimana umumnya, yang memiliki fasilitas lengkap sehingga bisa terus bersemangat menggapai cita-cita.

"Aku inginnya ada lapangan main futsal kaya di sekolah lain, terus aku mau ada perpustakaan, kalau aku maunya ada toilet," ucap anak-anak murid itu bergantian.

Dengan sekolah yang layak, mereka berjanji akan lebih giat dan semangat belajar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/06/12141331/semangat-murid-sdn-samudrajaya-04-pantang-padam-meski-sekolah-bobrok

Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke