DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku tak akan tergiur dengan selentingan rumor dari pengurus daerah partai politik yang menyatakan ingin mendukungnya maju di Pilkada Depok 2020.
Idris bilang, ia baru akan menganggap serius tawaran partai politik apabila lamaran tersebut terlontar dari pengurus pusat.
"Kami minta keputusan dari DPP (dewan pengurus pusat) mereka (partai politik). Sebab keputusan partai kan dari DPP," ujar Idris kepada wartawan ditemui di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Kamis (6/2/2020) siang.
"Jangan (pengurus) daerah ngomong (mendukung), tapi DPP-nya tidak mau," ia menambahkan.
Idris memberi contoh, dirinya kerap disebut-sebut akan diusung oleh PKS, partai yang mengusungnya pada Pilkada Depok 2015 silam.
Ia sendiri bukan kader PKS, tetapi memang memiliki kedekatan dengan partai berlambang padi tersebut.
"Nah itu saya kan tidak bisa memastikan. Partai kan bukan punya saya, tapi punya orang dan PKS kan ada mekanismenya," ujar Idris.
"Bahkan (keputusan mendukung calon Wali Kota Depok) tidak hanya hak presiden (PKS), tetapi dia ada majelis syuro-nya. Mereka yang memutuskan itu," ia menjelaskan.
Nama Idris sebetulnya terbilang populer jelang kontestasi lima tahunan di Depok, karena jika mencalonkan diri, ia bakal jadi calon petahana.
Namun, hingga kini, ia belum masuk dalam radar partai politik mana pun di Kota Belimbing.
Poros PKS tengah menjaring nama-nama kadernya buat diusung jadi Wali Kota Depok pada Pilwalkot 2020.
Lalu, poros Gerindra-PDI-P dikabarkan sepakat merekomendasikan nama Pradi Supriatna, kader Gerindra yang kini menjabat Wakil Wali Kota Depok.
Sementara itu, poros anyar Demokrat, PPP, PKB, dan PAN baru saja mendeklarasikan diri pada Sabtu (1/2/2020) lalu dan masih belum menentukan sikap soal kandidat mana yang akan mereka dukung dalam Pilkada Depok 2020.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/06/14423801/mohammad-idris-tunggu-omongan-dpp-partai-yang-ingin-mendukungnya-maju