Salin Artikel

Masker Langka di Bekasi, Harganya Meroket Jadi Rp 1,5 Juta per Boks

Salah satu karyawan toko alat kesehatan Ksatrial Medical, Ayu Supendi mengatakan stok masker itu mulai terasa langka semenjak merebaknya virus corona belakangan ini.

"Banyak banget ini permintaannya, sampai-sampai cepat banget habisnya masker. Terakhir itu ada yang beli langsung ngeborong sepuluh dus," ujar Ayu di tokonya di Jalan Ir Haji Juanda, Jumat (7/2/2020).

Ayu mengatakan, saat ini pembelian masker pun mulai dibatasi distributor.

Biasanya ia membeli 20 karton atau ribuan boks masker. Kini, Ayu hanya bisa membeli lima karton atau isi ratusan masker.

"Sudah dibatasin sekarang, terakhir saya dapat lima karton doang malah sekarang sudah tidak ada lagi kalau kita beli. Makanya sekarang kita tidak jual," ucap Ayu.

Hal ini juga dirasakan pedagang alat kesehatan lainnya, Nur, penjaga toko Pratama Medic.

Ia mengaku baru pertama kali merasakan sulitnya mencari masker ke pabrik hingga distributor.

"Pabrik sama supplier sudah angkat tangan buat stok ke toko-toko. Palingan kita beli masker sedapatnya aja, kayak ke pasar ketemu masker ya sudah beli. Ya begitu memang keadaaanya," ucap Nur.

Selain keberadaannya yang langka, Nur mengatakan harga masker itu pun menjulang tinggi.

Misalnya saja, masker yang paling laku di pasaran, yakni merek Sensi itu dijual saat ini Rp 150.000, sebelumnya masker ini hanya dijual Rp 20.000 per boks di pasaran.

Satu boks masker merek Sensi berisi 50 buah.

Lalu kemudian, masker N 95 yang biasanya dijual Rp 250.000 per boks, kini sudah dibanderol harga Rp 1.500.000. Satu boks masker N95 dengan merek 3M berisi 20 buah.

Harga yang meningkat itu pun tak sering diprotes masyarakat yang membelinya.

"Banyak banget yang nanya, kok mahal banget sih mau untung banyak ya? Padahal memang di pasaran mahal, di online saja udah mahal," tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/07/13200671/masker-langka-di-bekasi-harganya-meroket-jadi-rp-15-juta-per-boks

Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke