Salin Artikel

Sebut Solusi Banjir Warga Harus Pindah, Cawagub DKI Nurmansjah Mengaku Tak Serius

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansjah Lubis mengklarifikasi pernyataannya mengenai warga harus pindah saat banjir datang.

Menurut Nurmansjah, saat itu ia memang sedikit bercanda karena tidak ingin suasana yang terlalu serius.

Apalagi dirinya usai berkunjung ke fraksi-fraksi di DPRD.

Namun sebenarnya, pria yang akrab disapa Ancah ini justru serius dan memiliki beberapa strategi untuk menangani banjir di ibu kota.

"Jadi pertama mungkin karena doorstop. Kalau banjir harus kita seriusin, enggak bisa kita sendiri tapi juga pemerintah pusat dan daerah penyangga. APBD kita juga ada dua kegiatan yang kontroversi yang dua-duanya dilaksanakan pemda, yaitu normalisasi dan naturalisasi," ucap Nurmansjah saat dihubungi, Jumat (7/2/2020).

Ia juga menekankan pada pengerjaan sodetan yang menghubungan Sungai Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur (KBT) yang saat ini masih mandek karena belum pembebasan lahan belum dilanjutkan.

"Tapi paling utama itu sodetan Ciliwung. Malau enggak selesai, kita kasihan rakyat-rakyat yang mengalami banjir, apalagi pemeliharaan yang situ danau di Jakarta belum sepenuhnya dipelihara dengan baik. Itu harus direvitalisasi kembali," kata dia.

Mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini menambahkan bahwa penanganan banjir di DKI Jakarta tak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah.

Masyarakat juga harus turut dilibatkan. Agar masyarakat bisa terlibat maka perlu edukasi yang lebih masif.

"Yang lebih penting, masyarakat ikut berpartisipasi dengan swasta untuk pengendalian banjir. Karena memang mindset masyarakat soal sampah belum bulat semuanya masih sembarangan masih tidak ada aturan lah. Perlu edukasi secara maksimal," tutur Nurmansjah.

Diketahui, saat ditanyakan mengenai masalah penanganan banjir di DKI Jakarta, Nurmansjah berseloroh jika banjir datang maka harus pindah.

"Ya gampang strategi kalau banjir pindah saja ente. Saya juga kelelep," ucap Nurmansyah usai mengunjungi Fraksi PKB-PPP di Gedung DPRD DKI, Rabu (5/2/2020).

Nurmansjah mengatakan jika ibu kota sebuah negara memang tak pernah lepas dari masalah banjir maupun macet.

"Ya namanya negara maju ibu kota yang sangat maju tiga hal banjir macet sampah. Itu semua komisi D semua tuh," kata dia.

Nurmansyah sendiri dulunya adalah anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 yang ditempatkan di Komisi D.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/07/18041401/sebut-solusi-banjir-warga-harus-pindah-cawagub-dki-nurmansjah-mengaku-tak

Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke